Suatu ketika saya berkunjung ke salah satu apartemen teman yang berkebangsaan Uganda dan saling bercerita tentang negara kami masing-masing. Beberapa pertanyaan yang saya ajukan adalah seputar kondisi Uganda. Selain bercerita tentang kondisi iklim uganda, makanan pokok di Uganda yang katanya menjadikan pisang menjadi makanan pokok dengan diproses sedimikian rupa sampai kepada jumlah muslim di uganda.
Seperti biasa pertanyaan saya yang hampir selalu saya ingat adalah Apakah kamu tahu indonesia sebelumnya?. Jawabannya sungguh mengharukan, mana mungkin kami tidak tahu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Jawaban ini sungguh mengingatkan saya bahwa Indonesia bagaimana pun akan selalu diidentikkan dengan muslim, jika indonesia berhasil bangkit menjadi negara maju dan berpengaruh di dunia maka mata dunia akan terbuka dan mengubah pikiran mereka tentang muslim. Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia, itu yang paling membekas kata Umar, dari Uganda.
Aisyah, gadis sudan justru memiliki pandangan lain tentang Indonesia. Suatu saat salah satu teman iseng dan mengatakan kalau di mau pindah kewarganegaraan saja dari Indonesia dan ingin pindah ke malaysia. Aisyah secara spontan mengatakan, jangan! Jangan tinggalkan negaramu, hanya negaramu satu-satunya negara yang mempunyai banyak kebudayaan, bahasa dan adat tetapi mereka bisa bersatu. Mungkin memang benar kata Aisyah, jika orang lain mengatakan bangsa indonesia itu gampang diadudomba tetapi bukankah sebenarnya kita juga memiliki semangat persatuan yang tak kalah kuatnya?
Setiap daerah punya bahasa dan adat sendiri tapi nyatanya kita bangga untuk mengatakan bahwa NKRI harga mati. Negara Arab justru bercerai berai padahal budaya mereka tak begitu signifikan berbeda seperti kita bukan?. Mungkin di mata Aisyah Indonesi itu,negara yang unik dengan persatuan yang luar biasa istimewa.
Agenda yang membuat kami bangga tentang indonesia kemudian adalah ketika Indonesia diceritakan oleh salah satu mahasiswa jepang yang pernah berkuliah singkat di Indonesia dalam program SUIJI Joint Degree. Dia menceritakan panjang lebar tentang Indonesia, tentang keramahan orang-orang indonesia dan makanannya yang beraneka ragam.
Mungkin menurut Hibi yang pernah tinggal di Indonesia beberapa saat itu, indonesia itu ramah. Indonesia menjadi semakin begitu membanggakan jika mendengar banyak mahasiswa jepang yang dalam candaan mereka ingin disebut sebagai orang Indonesia, mungkin sebagai bentuk betapa senangnya mereka pernah tinggal di Indonesia. Mungkin, di Jepang tidak akan pernah ada orang yang tidak kenal Indonesia seperti cerita orang-orang yang ada di Amerika atau di Eropa. Indonesia, kami cinta.