izinkan aku mencintaimu, wahai yang terkasih, pujaanku izinkan aku menjaga hatimu selama kita mampu, selama kita bisa, selama kita masih memiliki waktu untuk melepas segala belenggu masa lalu, dan bersama melangkah maju
demi tiap fajar dan senja yang Tuhan hadirkan untuk kita, manusia demi tiap hembus napas kita di dua waktu yang berbeda demi janji yang ditetapkan sebelum berani dua hati ini untuk saling mengikat
hingga saat itu akhirnya tiba dan sang maha cinta memberi kehendakNya lalu takdir kita benar-benar bertemu saling tersenyum, dan ku genggam erat kedua belah tanganmu
=============
Bantu aku untuk kembali menyusun segala asa tentang cinta, dalam kepastian, dan harapan yang selalu dijaga keberadaannya. Ayo, kembali kita di sini bersama berbicara tentang cinta, karena aku ingin lebih, harapku pun inginmu begitu, untuk mengetahui segala kisah yang kau bawa dari duniamu. Lalu ada aku di sini dan segala kisahku, yang dengan senang hati akan kuceritakan padamu Kau perlu tahu, bait-bait puisi, atau cerita tentang cinta ini seolah tiada habisnya. Karena mungkin saat ini hanya dengan kata-kata dapat kuungkapkan segala yang kurasa. Aha... Seperti pujangga sajalah. Bermodal kata saling bertaut, idealisme memutihkan rambut dan harga diri yang berantakan. Apakah itu dilarang? kenapa pula kau terlarang untukku?
;
;
=SachsTM=Jkt,200413