Kamis kemarin, sejumlah media, seperti New York Times, Los Angeles Times, dan Reuters, beramai-ramai memberitakan kesuksesan peluncuran roket pendorong Falcon 9, yang dilakukan oleh perusahaan SpaceX di Florida, Amerika Serikat.
Peluncuran itu terasa “spesial” lantaran SpaceX berhasil meluncurkan roket yang pernah digunakan sebelumnya. Ya, roket tersebut pernah dipakai sewaktu SpaceX mengorbitkan sebuah satelit komunikasi dari Kennedy Space Center, pada bulan April 2016 silam.
Pada webcast perusahaan, bos SpaceX, Elon Musk, mengatakan tak sanggup berkata-kata ketika ia menyaksikan peluncuran itu.
“Butuh waktu 15 tahun untuk sampai ke titik ini,” kata Musk. “Banyak langkah yang sulit yang harus dihadapi. Ini adalah hari besar, bukan hanya untuk SpaceX, melainkan juga untuk industri antariksa secara keseluruhan.”
Roket daur ulang yang sukses dikembangkan SpaceX menjadi sebuah “lompatan besar” dalam industri antariksa karena keberadaan sistem roket itu mampu memangkas biaya peluncuran sebanyak 30%.
Dengan demikian, ongkos yang harus dikeluarkan sewaktu kita ingin meluncurkan sebuah satelit atau pesawat ulang alik dapat dihemat. Selain itu, roket itu pun bisa dipakai berulang kali sehingga bahan baku pembuatan dan proses produksi dapat diminimalkan.
Biaya Perjalanan ke Mars Jadi Lebih Murah?
Teknologi roket tersebut bisa menjadi “kabar gembira” bagi sejumlah perusahaan antariksa karena itu mampu memotong biaya tiket perjalanan ruang angkasa.
Sebut saja tiket perjalanan ruang angkasa ke Planet Mars yang ditawarkan SpaceX. Sebelumnya SpaceX sempat membandrol tiket sebesar 2,5 miliar rupiah per orang kepada siapapun yang ingin “menjajal” lingkungan Mars.
Namun, berkat adanya teknologi roket itu, barangkali SpaceX bakal menurunkan harga tiket yang ditawarkan, sehingga akan semakin banyak orang yang berkesempatan merasakan langsung “tur” ke Planet Mars.
Belum lagi, perusahaan Boeing yang juga mempunyai tujuan yang sama dengan SpaceX. Boeing sedang menggarap sebuah proyek roket berkekuatan besar yang disebut Space Launch System.