Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ketika Raditya Dika Beri Kado Saham kepada Anaknya

10 Mei 2021   07:00 Diperbarui: 10 Mei 2021   13:02 4688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raditya Dika dan anaknya/ sumber: kompas.com

Cara lainnya ialah memberikan kebebasan kepada anak untuk mengatur keuangannya sendiri. Cara inilah yang dipakai kedua orangtua saya dulu. Alih-alih secara harian, orangtua saya justru memberi saya uang saku secara mingguan.

Meskipun nominal yang diterima di awal terbilang lumayan besar, namun hal ini "sukses" memaksa saya untuk pintar-pintar mengalokasikan setiap uang supaya mampu bertahan hingga akhir minggu.

Jika saya langsung menghabiskan semuanya dalam 3 hari saja, maka saya harus siap tidak bisa jajan untuk 4 hari berikutnya. Alhasil, saya pun jadi terbiasa berhemat, dan hal itu "kebablasan" sampai hari ini.

Cara berikutnya ialah mengajarkan untuk beramal. Terlepas dari sisi spritualitasnya, saya merasa bahwa beramal, bersedekah, berdana, atau semacamnya merupakan bagian dari pendidikan finansial.

Meskipun terkesan mengurangi kekayaan, namun beramal ternyata mempunyai kemampuan luar biasa yang tidak bisa dijelaskan dengan logika, dalam hal mendatangkan rezeki.

Sudah ada cukup banyak contoh yang memperlihatkan bahwa seseorang yang dermawan, alih-alih hartanya berkurang, justru semakin bertambah, setelah rutin beramal. Makanya, bagi yang meyakini keampuhan beramal, sebaiknya hal ini diajarkan sedini mungkin. (Informasi terkait keampuhan beramal bisa dibaca di artikel "Bersedekah Bisa Memperlancar Bisnis?")

***

Mengajarkan pendidikan finansial kepada anak memang gampang-gampang susah. Gampang jika orangtua sebelumnya sudah mempunyai pengalaman dan keterampilan dalam mengelola keuangan dengan baik, sementara susah karena pendidikan ini jelas membutuhkan waktu yang panjang, bisa dalam hitungan beberapa tahun atau bahkan belasan tahun, bergantung pada tingkat pemahaman yang dimiliki anak.

Meski begitu, sesulit-sulitnya upaya yang dilakukan, tetapi pendidikan ini tetap harus disampaikan. Jika orangtua mempunyai kesabaran yang cukup dalam membimbing anaknya, sampai anaknya sepenuhnya melek finansial, maka bukan mustahil, hal ini kelak akan menghasilkan buah yang positif bagi kehidupan anak tersebut.

Salam.

Referensi:
okezone.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun