Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ketika BPJS Ketenagakerjaan Ingin Jualan Saham

12 April 2021   07:00 Diperbarui: 12 April 2021   07:06 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BPJS Ketenagakerjaan/ Sumber: https://kompas.com

Maklum, sekali BPJS Ketenagakerjaan lepas saham, maka ada miliaran rupiah yang ditransaksikan. Alhasil, besaran transaksi tersebut bisa berpengaruh pada pergerakan harganya.

Kejadian ini boleh jadi bakal ikut menekan IHSG. Hal ini sebetulnya sudah mulai terlihat sepanjang bulan maret lalu. Pada waktu itu, IHSG terus longsor hingga sempat terjun ke bawah level 6000-an. Oleh sebab itu, penjualan saham yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan hanya akan memperburuk situasi.

Trader

Situasi ini tentunya bukan sesuatu yang diharapkan oleh trader. Sebab, tatkala IHSG sedang downtrend (turun), maka akan sulit bagi trader untuk berdagang saham dengan aman.

Maklum, dalam situasi demikian, saham-saham, khususnya yang memiliki market capital yang rendah, umumnya cukup volatil. Naik-turun harganya secara harian bisa sangat tajam. Alhasil, kalau salah memilih saham, maka bisa-bisa modal yang dimiliki trader untuk berdagang saham bisa tergerus.

Jadi, jangan heran kalau trader biasanya menahan diri. Mereka bakal menunggu hingga pergolakan IHSG mereda, dan baru masuk kembali ke pasar saham saat semuanya dirasa sudah cukup aman.

Modal yang dipakai pun umumnya dibatasi. Dalam situasi yang serbagalau demikian, modal yang digunakan untuk trading saham biasanya dikurangi. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko. Jika nanti IHSG berbalik bullish, maka barulah trader tambah modal.

Investor

Sebaliknya, investor yang mempunyai horison jangka panjang umumnya akan mengabaikan fluktuasi harga saham yang terjadi dalam jangka pendek. Alasannya? Karena hal itu belum mencerminkan kinerja perusahaan secara jelas.

Makanya, alih-alih memusingkan pergerakan harga saham dalam jangka pendek, investor biasanya bakal lebih fokus memerhatikan kinerja perusahaan. Mereka berkeyakinan, apabila kinerja perusahaan terus membaik dalam beberapa tahun, maka harga sahamnya pun akan meningkat.

Namun demikian, bukan berarti pergolakan harga saham yang sedang terjadi diabaikan begitu saja. Justru inilah kesempatan bagi para investor untuk membeli atau menambah porsi saham yang dimiliki. Mumpung investor bisa dapat saham di harga bawah dan valuasinya masih lumayan murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun