Pada suatu hari, sewaktu saya mampir ke kedainya, seorang teman bercerita tentang cuan besar yang "hampir" diperolehnya dari trading forex (foreign exchange).Â
Ia mengaku belum lama melakukan trading forex. Saat saya bertanya tentang alasannya trading forex, ia menjawab bahwa potensi keuntungan yang bisa diraih dari trading forex jauh lebih besar dan cepat dibandingkan trading saham. Alhasil, ia pun cukup percaya diri menyetorkan dana jutaan rupiah sebagai modal dan berharap mengeruk cuan jumbo dari pasar forex.Â
Walaupun terdengar menarik karena nilai dari keuntungannya disebut setara dengan harga Iphone keluaran terbaru, namun kisahnya belum berhenti sampai di situ. Pasalnya, semua keuntungan tadi kemudian "tersapu" dalam waktu cepat karena pasar forex yang dimasukinya tiba-tiba berbalik arah akibat munculnya sebuah kabar buruk.
Kejadian ini tentu saja menyebabkan modalnya tergerus cukup dalam, sehingga ia terkena "margin call". Karena khawatir modalnya habis, maka ia pun memutuskan berhenti trading forex dan menanggung kerugian yang cukup besar.
Cerita sedih tersebut sebetulnya bukanlah hal yang baru dalam trading forex. Ada sejumlah cerita lain yang bisa ditemukan dengan mudah di internet. Ingat Kevin Aprilio?Â
Seperti teman saya, anak musisi Addie MS dan Memes ini juga dikabarkan menanggung kerugian dari bisnis forex yang dilakukannya beberapa tahun silam.Â
Kalau nilai kerugian yang dialami teman saya hanya mencapai jutaan rupiah, maka kerugian yang didapat Kevin lebih besar lagi, yakni hingga mencapai 17 miliar rupiah!
Berbeda dengan pasar saham, pasar forex mempunyai tingkat volatilitas yang lebih tinggi. Harga nilai tukar mata uang antarnegara bisa naik-turun secara drastis, bergantung pada kabar terbaru yang beredar.Â
Makanya, apabila trader salah membaca arah pasar atau salah ambil posisi open, maka yang bersangkutan bisa menanggung kerugian dengan begitu cepat, apalagi kalau laverage yang dipilih besar, seperti yang dialami oleh teman saya dan Kevin.
Volatilitas inilah yang menjadikan trading forex begitu berisiko. Oleh karena itu, orang yang mudah panik dan punya riwayat penyakit jantung sebaiknya jauhi pasar forex. Pasar forex bukanlah tempat yang nyaman bagi orang-orang yang menyukai kestabilan dan keamanan.Â