Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jurus "Pompom" , Kemiripan Marketing PS Store dengan Jouska

30 Juli 2020   08:14 Diperbarui: 30 Juli 2020   18:41 2499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PS Store di Jalan Raya Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (28/7/2020)(KOMPAS.COM/WALDA MARISON)

Promosi yang disiarkan lewat media sosial ini berbukti lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan beriklan di televisi, yang tentu saja begitu "menguras" anggaran, dan, belum tentu menjangkau segmen yang dituju.

Jika kita berkunjung ke salah satu akun Instagramnya, maka akan terlihat bahwa PS Store lebih menekankan penawaran harga murah daripada tampilan kontennya. Hal itu menjadi semacam "senjata pamungkas", yang sukses membuat masyarakat mem-follow akunnya sebanyak 1,7 juta kali.

Penawaran semacam ini sebetulnya cukup lumrah dilakukan dalam bisnis. Untuk memancing antusiasme masyarakat, penjual umumnya kerap memasang harga yang murah pada momen-momen tertentu.

Biarpun taktik ini membikin keuntungan yang didapat menjadi begitu tipis, namun setidaknya penjual berharap, saat datang berkunjung, pembeli akan melirik barang lain di dalam toko, yang tentu saja dipasang dengan harga normal. Jika pembeli tertarik membelinya, maka keuntungan yang tipis tadi bisa terkover oleh penjualan barang lain yang keuntungannya lumayan tinggi.

Sementara Jouska lebih menonjolkan konten dalam akun Instagramnya. Konten-konten yang ditampilkan di akun media sosialnya dikemas sedemikian menarik. Hal ini mesti dilakukan karena segmen yang diincar Jouska adalah Generasi Milenial, yang dikenal begitu "digital savvy".

Pilihan topik dan bahasa yang dipakai juga dibuat sedekat mungkin dengan kehidupan generasi tersebut. Lewat strategi ini, Jouska berhasil mengumpulkan setengah juta followers hanya dalam waktu 3 tahun sejak diluncurkan.

Meskipun strategi marketing yang dilaksanakan oleh PS Store dan Jouska sukses "memompa" popularitas masing-masing, namun ada satu hal penting yang diabaikan, yakni kepercayaan. Di dalam bisnis, kepercayaan adalah segalanya. Tanpa kepercayaan, sehebat apapun "jurus" marketing, sebuah bisnis boleh jadi akan susah bertahan lama.

Sudah cukup banyak contoh yang memperlihatkan betapa besarnya peran kepercayaan terhadap kelanggengan bisnis. Sebut saja bisnis toko sepatu online yang menjadi langganan saya.

Dalam berbelanja sepatu, saya cukup sering berkunjung ke toko tersebut karena produk yang ditawarkannya mampu memenuhi kebutuhan saya.

Maklum, sebelumnya saya memang agak sulit menemukan sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki saya yang terbilang cukup besar. Sudah beberapa kali saya mampir ke toko sepatu yang terletak di dekat rumah, tetapi hasilnya nihil, sebab tidak ada produk sepatu yang pas.

Setelah hampir menyerah, saya pun memutuskan mencari sepatu yang saya inginkan di toko online. Setelah menelusuri sana-sini, akhirnya saya menemukan toko yang menjual sepatu yang saya butuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun