Pencapaian ini tentu perlu diapresiasi, mengingat angka tadi menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, SSK terjaga dengan baik; dunia usaha semakin bertumbuh; dan masyarakat jadi lebih sejahtera.
Pencapaian tadi tentu sukar dipisahkan dari sokongan kredit perbankan yang berasal dari dana masyarakat itu sendiri. Lewat kredit yang diberikan, perusahaan-perusahaan mempunyai cukup "tenaga" untuk melakukan ekspansi, membuka lapangan kerja, dan menyejahterakan banyak pihak. Alhasil, hanya dengan rajin menabung di bank, maka sesungguhnya kita sudah membantu membangun perekonomian Indonesia. Â
2. Transaksi Uang Elektronik
Dulu lupa bawa dompet bisa bikin orang khawatir saat berpergian, tetapi tidak demikian dengan sekarang. Sebab, kemunculan dompet elektronik dapat menjadi solusi atas persoalan tersebut. Dengan menggunakan aplikasi dompet elektronik, orang-orang bisa membeli makanan, membayar tagihan, atau bahkan mentransfer uang tanpa harus merogoh kantong sama sekali.
Penggunaan dompet eletronik mempunyai sejumlah kelebihan, di antaranya, meminimalkan peredaran uang palsu, memberikan hadiah tertentu (casback atau poin), dan mendukung terwujudnya SSK.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, omzet yang didapat UMKM bisa bertumbuh. Hal ini jelas akan menyumbang kontribusi yang sangat besar untuk PDB, serta memelihara "iklim" SSK yang baik.
3. Produk Asuransi
Pada masa lalu, membeli polis asuransi umumnya dilakukan untuk berjaga-jaga terhadap kondisi buruk yang mungkin terjadi pada masa depan. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan asuransi memberikan "nilai tambah" kepada nasabahnya.
"Nilai tambah" yang dimaksud ialah produk unit link, yang menggabungkan asuransi dan investasi. Jadi, dengan membeli produk ini, nasabah memperoleh manfaat dobel untuk kesehatan dan keuangan.
Seperti produk keuangan lainnya, pemanfaatan produk asuransi bisa mendorong terwujudnya SSK. Sebab, dalam pengelolaannya, sebagian dana nasabah akan dialirkan ke sejumlah instrumen, seperti obligasi, reksadana, dan saham.