Oleh sebab itu, fenomena ini bisa menjadi “alarm” bagi masyarakat untuk tetap bersikap rasional di tengah irasionalitas harga jual koin yang cukup gila-gilaan. Jangan sampai masyarakat membeli koin tadi dengan harga selangit dan terjerumus aksi spekulasi tersebut.
***
Namun demikian, di luar kenaikan harga tadi, ada satu hal yang cukup menarik dalam fenomena ini, yakni bahwa koin kuno tersebut ternyata masih ada nilainya. Bagi masyarakat tertentu (khususnya kolektor), koin tadi sepertinya punya “makna” tersendiri sehingga harga jualnya pun bisa lebih tinggi nilai riilnya.
Ini artinya kalau kita mempunyai satu keping saja, maka potensi keuntungan yang bisa dipetik bisa mencapai 100% lebih! Dari situ, kita jadi tahu bahwa mengoleksi uang kuno ternyata bisa menjadi “hobi” yang lumayan menguntungkan.
Boleh jadi besaran keuntungan yang dihasilkan dari penjualan koin kuno tadi bisa dibandingkan dengan keuntungan dari investasi saham. Maklum, investasi saham memang bisa memberikan keuntungan yang terbilang besar, mulai dari puluhan hingga ratusan persen.
Alasan saya memilih saham ini sebetulnya sederhana. Kinerjanya pada kuartal 1 tahun 2020 terbilang moncer, dan harganya begitu murah. Alhasil, saya pun membelinya secara bertahap, mulai dari harga 5900 hingga 7000-an. Jika dirata-rata, maka posisi beli saya ada di harga 6300-an.
Seperti halnya kenaikan harga koin kelapa sawit, secara perlahan, saham ini pun terus meningkat nilainya. Ada begitu banyak investor yang berminat memilikinya. Meskipun pada waktu itu, bursa saham masih dibayangi Pandemi Covid-19, namun kenaikan harganya seolah tidak terbendung.
Alhasil, dalam waktu sebulan saja, saya bisa memetik keuntungan 30% dari saham tadi. Lumayan. Jarang-jarang ada saham yang mampu memberi capital gain sebesar itu dalam waktu singkat. Ternyata, tak cuma jualan koin kelapa sawit saja yang menguntungkan, tapi sahamnya juga demikian!
Biarpun sama-sama mampu menghasilkan keuntungan yang besar, namun, sesungguhnya ada perbedaan yang cukup mendasar dari keduanya, terutama soal cara untuk mengukur harga wajarnya.