Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inilah 3 Alasan Ikut Komunitas Investor Saham

6 Juni 2020   09:21 Diperbarui: 6 Juni 2020   11:43 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi komunitas |Sumber: www.kcsc.org.uk

Sejak investasi saham jadi populer di masyarakat, di sejumlah media sosial, muncul cukup banyak grup komunitas investor, yang mewadahi edukasi atau diskusi seputar pasar saham. Grup ini biasanya bersifat gratis, sehingga siapa pun boleh bergabung di dalamnya.

Karena setiap orang bebas ikut, maka, jangan heran kalau grup ini bisa memiliki jumlah member yang begitu banyak, mulai ratusan hingga ribuan orang. Obrolan yang berseliweran di dalamnya pun cukup dinamis, sebab para membernya leluasa menyampaikan opini masing-masing.

ilustrasi investor/ sumber: www.okezone.com
ilustrasi investor/ sumber: www.okezone.com
Sementara itu, ada pula grup komunitas investor yang berbayar. Grup ini mewajibkan membernya untuk membayar iuran secara bulanan atau tahunan. Besaran iurannya pun berbeda-beda, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Grup ini umumnya cukup eksklusif. Sebab, kalau jadi member di dalamnya, maka investor akan mendapat kiriman rekomendasi saham yang layak dibeli. 

Konon, rekomendasi yang diberikan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi, sehingga kalau membeli saham sesuai rekomendasi tadi, peluang untungnya lebih besar.

***

Memilih grup mana yang mau diikuti sebetulnya merupakan pilihan dari masing-masing investor. Pilihan tadi tentu bisa disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. 

Berdasarkan pengalaman, setidaknya ada 3 alasan seseorang bergabung dengan grup komunitas investor.

1. Ingin belajar berinvestasi saham

Walaupun sekarang sudah ada banyak buku yang membahas soal strategi berinvestasi saham, namun sebagian investor sepertinya lebih nyaman belajar mengenal dunia saham dengan mendengarkan pengalaman orang lain daripada sekadar membaca buku.

Atas dasar itulah, investor tadi kemudian memutuskan bergabung ke sebuah grup komunitas, karena di sanalah ia bisa berkenalan dan belajar dari orang yang sudah mencicipi pasar saham sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun