Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Andaikan Didi Kempot "Mewariskan" Saham

8 Mei 2020   09:01 Diperbarui: 8 Mei 2020   09:19 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didi Kempot, jatimtimes.com

Ilustasi laba/ sumber: https://businessays.net
Ilustasi laba/ sumber: https://businessays.net
Saham Bank BCA bisa menjadi sebuh contoh. Pada tahun 2000, ketika melakukan IPO, saham BCA dihargai Rp 1.400/ lembar. Sekarang, setelah 20 tahun berlalu, harga sahamnya naik puluhan kali lipat menjadi Rp 26.000/ lembar! Semua itu bisa terjadi karena Bank BCA rajin menghasilkan keuntungan yang besar, sehingga perusahaannya bisa terus bertahan dan nilainya konsisten bertumbuh dari waktu ke waktu.

4. Perhatikan Dividen yang Disetorkan

Mempunyai saham yang rajin membagikan dividen adalah sebuah pilihan yang bijak, terutama kalau investor berniat menyimpannya sebagai warisan kepada anak-cucu. Biarpun yieldnya berkisar 3-5%, namun, kalau mempunyai jutaan lembar saham, maka investor yang bersangkutan bisa menerima dividen dengan nominal yang lumayan besar. Alhasil, investor tersebut berkesempatan memperoleh keuntungan ganda, baik dari capital gain maupun dividen.

***

Memilih saham untuk diwariskan sebetulnya susah-susah gampang. Sebab, kita mesti mampu memperkirakan apakah dalam waktu 50 tahun dari sekarang, perusahaan tersebut masih terus beroperasi atau tidak, dan hal ini lumayan sulit diprediksi.

Wajar, di dalam dunia bisnis yang begitu dinamis, segala sesuatu bisa saja terjadi. Buktinya, Lehman Brothers, sebuah bank investasi terbesar di Amerika Serikat yang sudah berumur seratus tahun lebih saja, bisa bangkrut akibat "disapu" krisis ekonomi pada tahun 2008 silam.

Meski begitu, kalau kita sudah memeriksa kualitas manajemen dan fundamental perusahaan yang konsisten baik, boleh jadi, risiko investasi, seperti bangkrutnya perusahaan, bisa diminimalkan sebaik mungkin, sehingga sepanjang apapun horison investasi yang dimiliki oleh investor, modal yang ditanamkannya di sebuah saham relatif aman. Dengan demikian, saham yang sudah disimpan sejak lama tersebut bisa menjadi warisan yang berharga kepada generasi berikutnya.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun