Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Inilah 3 "Tabungan Alternatif" Selain Bank dengan Return yang Atraktif

25 April 2020   09:01 Diperbarui: 25 April 2020   10:27 3399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tabungan (Sumber gambar: www.finansialku.com)

Sejak saya masih kecil, orangtua saya sering mengajarkan supaya saya rajin menabung. Bagi mereka, menabung perlu dibiasakan sedini mungkin, sehingga setelah dewasa, saya diharapkan bisa terhindar dari pola hidup yang konsumtif. 

Maka, jangan heran, saya kemudian jadi terbiasa menyisihkan sedikit uang jajan saya untuk disimpan di celengan atau di tabungan sekolah yang dikelola oleh guru.

Kebiasaan ini terus berlanjut hingga saya dewasa. Sampai sekarang pun, saya masih suka menabung. Hanya bedanya, alih-alih di celengan, saya kini lebih sering menaruh sebagian pendapatan saya di bank. Menabung di bank memang pilihan yang tepat karena dana yang disimpan di sana terjamin keamanannya dan mudah ditransaksikan.

Meski begitu, setelah mengenal dunia investasi, saya jadi tahu bahwa menabung tak melulu harus dilakukan di bank, sebab masih ada beberapa jenis tabungan lain yang bisa digunakan untuk menyimpan uang. Beberapa tabungan tadi dapat menjadi "alternatif" untuk menumbuhkembangkan kekayaan manakala kita bosan dengan besaran bunga bank yang cenderung flat.

Namun demikian, kita tentu perlu mengetahui plus-minus dari beberapa jenis tabungan tadi, sehingga kita bisa memilih yang cocok untuk diri kita. Nah, oleh sebab itu, berikut ini ialah beberapa jenis "tabungan alternatif" yang bisa dipilih.

Tabungan Emas Digital
Tabungan emas digital sekarang cukup populer di masyarakat. Tabungan ini dipilih karena biayanya yang murah dan transaksinya yang mudah. Betapa tidak, hanya dengan modal 1.000 rupiah saja, kita sudah bisa membeli emas via aplikasi atau website.

Sama seperti tabungan bank, tabungan emas digital sifatnya likuid. Tabungan ini mudah dicairkan manakala kita sedang butuh uang tunai. Memang akan ada selisih antara harga jual dan harga beli, tetapi nominalnya tidak terlalu besar. 

Tabungan ini cocok dipegang untuk jangka waktu sedang hingga panjang. Sebab, harga emas cenderung menguat dalam waktu yang lama, sehingga berpotensi memberi return yang lebih tinggi dari tabungan bank.

Emas batangan (Sumber gambar: www.cermati.com)
Emas batangan (Sumber gambar: www.cermati.com)
Meski begitu, bukan berarti menabung emas digital bebas dari risiko. Risiko yang mungkin terjadi ialah fraud atau krisis finansial yang dialami oleh perusahaan tempat kita membeli emas digital. Jika hal itu sampai terjadi, uang yang sudah kita tabungkan di emas digital tadi bisa susah dicairkan atau lenyap!

Untuk meminimalkan risiko tadi, kita mesti memastikan bahwa perusahaan tersebut mempunyai legalitas yang kuat. Periksalah apakah perusahaan itu sudah terdaftar di Bappebti atau belum, sebab lembaga inilah yang berwenang mengatur regulasi perdagangan komoditas, termasuk emas.

Cermati juga "track record" dari perusahaan tadi, sebab perusahaan yang mempunyai rekam jejak yang bagus cenderung aman dipilih. Dengan demikian, kita bisa terhindar dari "investasi bodong" atau hal-hal lain yang tidak diinginkan pada kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun