Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

UNBK Ditunda Akibat Isu Corona, Saham Telekomunikasi Bisa "Panen" Laba?

17 Maret 2020   09:01 Diperbarui: 17 Maret 2020   09:01 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar secara online/ sumber: kompas.com

Saham Telekomunikasi

Kegiatan belajar secara online tadi tak hanya akan meningkatkan pengetahuan siswa, tetapi juga bisa "mendongkrak" pendapatan perusahaan telekomunikasi.

Sebab, dengan makin banyak siswa yang memanfaatkan aplikasi belajar online, berarti konsumsi kuota internet juga akan bertambah dan hal itu secara otomatis akan menambah pemasukan bagi perusahaan yang menyediakan layanan internet.

Di bursa saham terdapat sejumlah perusahaan yang berpeluang menangkap "kesempatan" emas ini. Di antaranya ialah PT Telkom (TLKM), PT Indosat (ISAT), PT XL Axiata (EXCL), dan PT Smartfren Telecom (FREN).

Dari keempat saham tadi, saya pribadi cenderung menjagokan TLKM. Sebab, TLKM adalah saham dari perusahaan telekomunikasi yang terbesar di Indonesia.


Dengan penjualan hingga menembus 100 triliun rupiah lebih, jaringan yang sangat luas, dan kondisi keuangan yang positif, serta dividen yang rutin dibagikan setiap tahun, jangan heran, kalau TLKM menjadi salah satu saham yang kerap diborong investor.

Meski begitu, berinvestasi di saham TLKM bukan berarti bebas dari problem. Salah satu hal yang mungkin perlu dicermati investor sebelum membeli saham ini ialah soal jumlah saham yang beredar.

Saham TLKM diketahui berjumlah 99 miliar lembar. Sebanyak 51% sahamnya dikuasai oleh pemerintah RI, sementara sisanya dimiliki.

Dengan jumlah saham sebanyak itu, bukan hal yang aneh kalau pergerakan harganya cenderung sangat lambat jika dibandingkan dengan saham ISAT yang jumlah sahamnya hanya 5,4 miliar lembar atau saham EXCL yang jumlah sahamnya 10 miliar lembar.

Makanya, kalau ingin mengoleksi saham ini, investor mesti mempunyai horison investasi jangka panjang. Investor mesti sanggup menggenggam saham ini dalam hitungan bulan atau bahkan tahun agar bisa memetik keuntungan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun