Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Saham Perbankan Bakal Unjuk Gigi dalam "Boxing Day"?

25 Desember 2019   12:10 Diperbarui: 25 Desember 2019   14:28 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang sama juga berlaku untuk "boxing day" lain. Hanya saja, "boxing day" yang satu ini tidak terjadi di lapangan sepak bola, tetapi di bursa saham. Ternyata pada waktu yang bersamaan dengan Liga Inggris, bursa saham juga menggelar "boxing day".

Yang bertanding tentu saja adalah saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Ada sejumlah saham yang difavoritkan mencetak capital gain pada perdagangan tanggal 26 Desember besok.

Satu di antaranya saham PT Bank Central Asia, Tbk (BBCA). Seminggu sebelum "boxing day", saham yang dimiliki Hartono bersaudara ini memang telah menguat 4,7%. Pada perdagangan sebelumnya, saham ini ditutup dengan harga Rp 33.300/lembar.

pergerakan saham BBCA (sumber: dokumentasi pribadi)
pergerakan saham BBCA (sumber: dokumentasi pribadi)
Biarpun Price Earning Ratio (PER)-nya sudah mencapai 29 x, bukan mustahil, BBCA akan mencetak rekor baru. Investornya masih menganggap bahwa saham ini cukup prospektif.

Apalagi pada tahun ini, manajemen BCA resmi mengakuisisi Bank Royal dan Rabobank Indonesia. Dengan aksi korporasi tersebut, BCA diperkirakan bisa meningkatkan pendapatan dan laba pada tahun-tahun berikutnya.

Sebelas-dua belas dengan BCA, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga diprediksi "lepas landas" pada perdagangan besok. Pada perdagangan sebelumnya, BBRI ditutup dengan harga Rp 4450, atau naik sekitar 2%.

pergerakan saham BBRI (sumber: dokumentasi pribadi)
pergerakan saham BBRI (sumber: dokumentasi pribadi)
Kenaikan ini boleh jadi akan berlanjut karena PER BBRI masih murah, yakni 16 x. Jika dibandingkan dengan BBCA yang PER-nya 29 x, valuasi BBRI masih menyisakan ruang capital gain yang cukup besar.

Berbeda dengan BBCA, sampai tulisan ini dibuat, belum ada rencana ekspansi yang akan dilaksanakan manajemen BRI dalam waktu dekat. Kabar terakhir yang terdengar ialah pergantian direktur utama dari Suprajarto ke Sunarso.

Pergantian ini sempat membikin investor gelisah. Investor khawatir kinerja Sunarso belum tentu lebih baik dari pendahulunya. Meskipun begitu, kekhawatiran tadi agak berkurang. 

Buktinya, investor masih antusias mengoleksi sahamnya, dan hal ini membikin harganya naik cukup signifikan.

Hal yang sama kemungkinan akan terjadi pada saham Bank Buku IV lain, yakni BMRI (PT Bank Mandiri Tbk) dan BBNI (PT Bank Negara Indonesia Tbk). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun