Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Investor Terpapar "Demam Emas" di Bursa Saham?

13 Agustus 2019   09:01 Diperbarui: 14 Agustus 2019   11:25 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emas Logam Mulia Antam| Dokumentasi Humas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM

Meski berkata sudah "legawa" melepas saham ANTM, nyatanya, teman saya masih suka memantau pergerakan harganya di bursa. 

Pada saat itulah, serakah-nya "kumat". Sebab, setelah ia lepas, tahu-tahu harga saham ANTM kemudian melejit lebih tinggi lagi hingga menyentuh harga Rp 960/lembar. Ia mungkin menyesal melego sahamnya terlalu dini. Andaikan terus menggenggam saham tadi lebih lama, tentu ia bisa menuai untung 16% lebih!

Pergerakan harga saham ANTM (sumber: dokumentasi Adica)
Pergerakan harga saham ANTM (sumber: dokumentasi Adica)
Pergerakan harga saham MDKA (sumber: dokumentasi Adica)
Pergerakan harga saham MDKA (sumber: dokumentasi Adica)
Oleh karena sulit mengendalikan diri, teman saya kemudian melakukan "buyback". Ia beli lagi sahamnya di harga Rp 950-an/lembar, dan setelah itu, terjadilah "drama". 

Pasalnya, beberapa hari kemudian, harga sahamnya anjlok ke harga Rp 860-an dan ia berpotensi menanggung kerugian hampir 10%! Alih-alih melakukan cutloss, ia terus bertahan. Dengan sabar, ia menunggu harganya kembali ke posisi beli.

Teman saya cukup beruntung. Beberapa minggu kemudian, saham ANTM kembali naik harganya. Ia pun bisa lepas dari "bayang-bayang" kerugian. 

Setelah menjual sahamnya, ia kini benar-benar ikhlas. Biarpun sekarang dihargai Rp 1.035-an/lembar, ia enggan membelinya lagi.

Analisis Teknikal
Saham-saham komoditas, seperti ANTM dan MDKA, sulit ditelisik lewat analisis fundamental. Sebab, pergerakan harganya senantiasa mengikuti harga komoditas yang dihasilkannya. 

Makanya, meskipun saham ANTM sudah termasuk mahal karena Price Earning Ratio-nya sudah 35 kali, harganya masih bisa meroket mengikuti kenaikan harga emas.

Analisis fundamental hanya dipakai untuk memeriksa "kesehatan" dari perusahaan yang bersangkutan. Untuk saham-saham jenis ini, saya biasanya mencermati rasio utang, pendapatan, dan arus kasnya. Setidaknya ketiga hal tadi mesti positif. Bagi saya, kondisi keuangan yang sehat adalah "benteng" yang tangguh kalau-kalau suatu saat terjadi krisis.

Analisis yang tepat dipakai ialah analisis teknikal. Analisis ini menggunakan beberapa indikator untuk membaca tren suatu saham. 

Beberapa indikator itu, di antaranya, adalah MACD, bollinger bands, dan RSI. Karena tidak terbiasa memakai analisis teknikal dalam menilai suatu saham, saya tidak bisa menjelaskan lebih banyak soal analisis ini. Informasi tentang analisis teknikal bisa ditemukan di buku-buku atau di internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun