Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan featured

7 Mitos dan Fakta Seputar Pasar Saham

2 Agustus 2019   09:01 Diperbarui: 14 Januari 2020   13:44 6501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mitos dan fakta seputar pasar saham (sumber: mitrefinch.com)

Berkat bantuan teknologi, investor tidak perlu lagi mengecek satu per satu informasi emiten, membaca laporan keuangan setiap perusahaan, atau sibuk melihat pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun.

pada masa lalu, investasi saham dinilai rumit, tetapi sekarang tidak begitu (sumber: https:steemitimages.com)
pada masa lalu, investasi saham dinilai rumit, tetapi sekarang tidak begitu (sumber: https:steemitimages.com)
Makanya, investor yang tergolong sebagai generasi milenial lebih beruntung daripada investor generasi sebelumnya. Dengan adanya teknologi termuktahir, semua aktivitas investasi saham bisa dilakukan dengan mudah, cepat, dan tepat.

5. "Butuh modal besar untuk membeli saham"

Ya, yang ini benar, hanya pada masa lalu. Sebab, kini jumlah satuan lot sudah dikurangi. Kalau dulu 1 lot saham isinya 500 lembar. Kini jumlahnya hanya 100 lembar.

investasi saham sekarang tidak butuh modal besar seperti dulu (sumber: personalexcellence.co)
investasi saham sekarang tidak butuh modal besar seperti dulu (sumber: personalexcellence.co)
Pengurangan satuan lot itu jelas membikin investor bermodal kecil bisa ikut memiliki saham perusahaan besar. Harga saham bisa lebih terjangkau. Dengan uang sebesar 100 ribu rupiah saja, investor sudah dapat membeli saham. Jadi, modal bukan lagi menjadi masalah.

6. "Tidak cocok untuk investor konservatif"

Sebetulnya saham cocok untuk semua tipe investor, baik itu konservatif, moderat, maupun agresif. Semua tipe tadi bisa disesuaikan dengan jenis saham yang dipilih.

investasi saham sebetulnya cocok untuk semua tipe investor, termasuk tipe konservatif (sumber: assets.entrepreneur.com)
investasi saham sebetulnya cocok untuk semua tipe investor, termasuk tipe konservatif (sumber: assets.entrepreneur.com)
Untuk yang bertipe konservatif, yang senang "main aman", saham-saham bluechip bisa dikoleksi. Saham-saham jenis ini umumnya punya kapitalisasi pasar yang besar. Dalam waktu yang panjang, harganya pun cenderung bertumbuh.

Selain itu, andaikan terjadi krisis, saham-saham inilah yang akan lebih cepat "mantul" harganya. Sehari-hari, tingkat fluktuasi harganya juga cenderung rendah. Boleh dibilang, saham-saham ini cukup "ramah" untuk tipe investor yang menyukai pertumbuhan yang lambat dan tetap.

7. "Rawan dengan penipuan"

Ingat kasus manipulasi laporan keuangan Maskapai Garuda Indonesia yang heboh beberapa waktu lalu? Kasus tadi seyogyanya jadi pelajaran untuk semua investor bahwasanya investasi saham belum bebas sepenuhnya dari unsur penipuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun