Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan featured

7 Mitos dan Fakta Seputar Pasar Saham

2 Agustus 2019   09:01 Diperbarui: 14 Januari 2020   13:44 6500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mitos dan fakta seputar pasar saham (sumber: mitrefinch.com)

Sewaktu dulu ingin berinvestasi saham, orang-orang terdekat sempat menasihati saya bahwa hal itu sangat "berbahaya". Ada cukup banyak orang yang rugi atau bahkan bangkrut setelah menanamkan uangnya di saham. Mereka kemudian menyarankan supaya saya lebih baik menaruh saja semua uang di bank. "Lebih aman," kata mereka.

Kata-kata tadi sejatinya sempat "menyurutkan" niat saya untuk membuka rekening saham. Namun, setelah mempertimbangkan dengan saksama, saya kemudian mengabaikan semua nasihat tersebut.

Saya orangnya memang sering merasa penasaran, dan rasa penasaran itu akhirnya mengalahkan rasa bimbang yang sempat menyelimuti hati saya. Jadilah saya nekad membuka rekening saham di sebuah perusahaan sekuritas, dan mulai berinvestasi saham kecil-kecilan.

Untungnya, investasi saya lumayan berhasil. Saya sempat menikmati untung di atas bunga deposito bank. Hanya dalam hitungan bulan, saham-saham yang saya beli bertumbuh melampaui harapan.

Tentu tidak semua investasi saya berjalan lancar. Ada waktunya saham yang saya beli justru turun tajam meskipun saham tadi baru diborong 3 hari sebelumnya. Akibat saham tersebut "dihajar" bandar, saya sampai rugi hingga 11%. Terpaksa saya jual rugi saham tersebut, dan sebagian uang saya lenyap dalam waktu singkat!

Meski begitu, pengalaman pahit tadi tidak membuat saya kapok. Daripada menyesali keadaan, saya justru bisa memetik hikmah atas peristiwa tersebut. Saya jadi belajar bahwa berinvestasi saham itu tidak boleh serakah.

Jangan karena melihat harga suatu saham sedang naik tinggi, kita langsung terpincut membelinya. Semua keputusan investas mesti dipertimbangkan dengan kepala dingin daripada sekadar mengikuti hawa nafsu.

Kini saya masih aktif berinvestasi saham. Seiring berjalannya waktu, saya jadi lebih mengenal lika-liku bursa saham di Indonesia, sehingga bisa mengenali beberapa mitos dan fakta, yang dahulu sempat saya dengar dan baca seputar pasar saham. Makanya, lewat uraian berikut ini, saya mencoba menyingkap mitos dan fakta tersebut.

1. "Pasar saham sama dengan judi"

Sejak bertahun-tahun, pasar saham sering diidentikkan sebagai "kasino". Hal ini bisa terjadi karena orang-orang belum memahami penyebab pergerakan harga saham.

Sejatinya, harga saham yang setiap hari naik dan turun dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya adalah kinerja perusahaan. Kalau kita membeli saham dari perusahaan yang kinerjanya bagus, hampir bisa dipastikan, harganya akan naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun