Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Harga Setara UMR, Adidas Yeezy Punya "Profit Margin" Tinggi?

8 Juni 2019   10:09 Diperbarui: 9 Juni 2019   08:36 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrean Sepatu Adidas di Grand Indonesia, MH Thamrin, Jakarta Pusat (7/6/2019).| Sumber: Kompas.com/Cynthia Lova

Profit margin kerap menjadi "barometer" untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Profit margin diperoleh dari selisih antara pendapatan dikurangi beban. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat tayangan video berikut.

Para investor sering berpatokan pada besaran profit margin untuk memilih saham. Perusahaan yang punya profit margin yang besar dianggap layak investasi dan punya fundamental yang kokoh. Apalagi kalau itu didukung oleh kondisi lain, seperti rendahnya tingkat utang dan bertumbuhnya laba perusahaan dari waktu ke waktu.

Di Bursa Efek Indonesia, terdapat sejumlah perusahaan yang punya profit margin yang besar. Sebut saja ICBP alias PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Setiap tahun, anak usaha Indofood ini sukses mencetak profit margin di atas 10%. Dengan menekan ongkos produksi, perusahaan bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi.

Terlebih, manajemen juga menjalankan perusahaan dengan efisien. Beban operasionalnya bisa dibatasi sedemikian sehingga untung yang masuk ke kas perusahaan jauh lebih banyak. Dengan demikian, jangan heran, kalau perusahaan bisa bertumbuh dari waktu ke waktu dan dapat bertahan manakala krisis ekonomi datang menghantam pasar.

Bandingkan dengan saham MYOR alias PT Mayora Indah Tbk. Meskipun berada di sektor yang sama, yakni Consumer Goods, dan punya ROE (Return on Equity/laba bersih atas modal) tahunan sebesar 20%, profit margin yang dicetak MYOR lebih kecil dari ICBP. 

Pada 2018, misalnya, profit margin MYOR sebesar 7% saja, beda dengan ICBP yang membukukan keuntungan bersih sebesar 11%.

Atas dasar itulah, saham ICBP dinilai lebih menarik dikoleksi. Dengan profit margin yang besar, perusahaan bisa berkembang lebih cepat dan mampu bertahan pada situasi sulit. Makanya, jangan heran, investor nilai, seperti Warren Buffett, sering memerhatikan profit margin dalam menyeleksi saham.

Sebab, investor legendari asal Omaha itu tahu bahwa besaran profit margin memberi "ruang" bagi perusahaan untuk bertumbuh. Kalau mencetak untung besar, perusahaan bisa memanfaatkan keuntungan tadi untuk menambah modal kerjanya sehingga keuntungan yang diperoleh sebelumnya diputar untuk menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar.

Makanya, dalam memilih saham, investor juga mesti mencermati profit margin yang dihasilkan perusahaan. Sebab, besaran profit margin biasanya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Ibarat mesin pencetak uang, semakin besar profit marginnya, semakin cepat pula pertumbuhannya.

Salam.

Adica Wirawan, founder of Gerairasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun