Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menilik Panti Asuhan 'Sri Antokan' yang Pernah Jadi Juara Nasional

15 Januari 2019   21:15 Diperbarui: 15 Januari 2019   21:35 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung asrama Panti Asuhan Sri Antokan yang tampak bagus. (DOK. PRIBADI)

Hebat. Begitu pujian yang pantas disampaikan pada Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Sri Antokan Lubukbasung, Kabupaten Agam. Panti asuhan itu pernah terpilih menjadi panti asuhan terbaik nasional tahun 2013 lalu. Panti asuhan itu juga memiliki surau berkapasitas 300 jemaah. Ada pula Taman Pengajian Alquran (TPA), Taman Kanak-kanak (TK) dengan murid saat ini berjumlah 150 anak, ada lagi pembinaan tahfiz. Bahkan, anak binaan juga diasuh pendidikannya sampai ke jenjang master (S 2).

Komplek panti asuhan dengan luas 800 M2 itu terletak di Jalan H. Agus Salim Lubukbasung, Ibukota Kabupaten Agam. Panti asuhan itu benar-benar sudah jadi milik masyarakat berkat kepiawaian pengurusnya yang dimotori Ketua H. Dabesri Bara Datuk Bagindo Rajo, SH.,MH, yang juga menjabat sebagai Panitera Pengadilan Tinggi Pekanbaru, Riau.

Panti sosial itu sudah ada sejak tahun 1990 lalu dan sampai sekarang sudah berusia sekitar 28 tahun. Luar biasa kepemimpinan H. Dabesri. Dia belum pernah berhenti menjabat sebagai ketua panti sejak awal berdirinya. Masyarakat sangat percaya pada kepemimpinannya yang sukses menjadikan panti asuhan itu menjadi yang terpandang di Indonesia. Buktinya, donasi untuk kelangsungan masa depan anak binaan di panti itu terus mengalir. Saat ini penghuni panti asuhan berjumlah 28 anak dengan daya tampung 40 orang.

Gedung Taman Kanak-kanak Panti Sri Antokan yang megah. (DOK. PRIBADI)
Gedung Taman Kanak-kanak Panti Sri Antokan yang megah. (DOK. PRIBADI)
Panti asuhan Muhammadiyah Sri Antokan Lubukbasung Agam selalu jadi kunjungan 'studi tiru' bagi pekerja sosial di Sumbar. (DOK. PRIBADI)
Panti asuhan Muhammadiyah Sri Antokan Lubukbasung Agam selalu jadi kunjungan 'studi tiru' bagi pekerja sosial di Sumbar. (DOK. PRIBADI)
Anak panti asuhan Muhammadiyah Sri Antokan bersama Bapak dan Ibuk asuhnya. (DOK. PRIBADI)
Anak panti asuhan Muhammadiyah Sri Antokan bersama Bapak dan Ibuk asuhnya. (DOK. PRIBADI)
Beragam piala pertanda seringnya anak panti Sri Antokan menang dalam berbagai kejuaraan. (DOK. PRIBADI)
Beragam piala pertanda seringnya anak panti Sri Antokan menang dalam berbagai kejuaraan. (DOK. PRIBADI)
Kepercayaan masyarakat sangat baik pada panti ini. Buktinya, setiap hari ada saja dermawan dan hartawan yang mengantarkan beragam kebutuhan anak. Bantuan itu kemudian disimpan rapi gudang dan dimanfaatkan ketika dibutuhkan. Mulai dari beras berkarung karung, keperluan sholat, sayuran, dan lainnya. Bahkan, fasilitas tidur anak begitu bersih dengan springbed yang tersusun rapi. Termasuk dapur, lokasi tempat makan, lemari pakaian, semuanya kelihatan rapi.

Meski ketua panti bertugas jauh di Pekanbaru, namun sistem pembagian kerja terbagi baik dengan pengurus yang ada. Sehingga, kelangsungan rutinitas berjalan baik. Apalagi, dengan adanya tenaga muda berpengaruh dan disegani, Khairil Hidayat, S.HI, yang juga tengah melanjutkan pendidikan ke tingkat Master Hukum, menjabat bendahara di panti itu, terbilang energik mengelola panti asuhan kebanggaan warga Agam itu.

Dari penampilan anak-anak panti, mereka tampak betah dan bangga menjalani kehidupan. Wajahnya ceria dan fisik sehat karena memakan makanan yang bergizi. Pendidikannya pun sudah terjamin.

Organisasi Muhammadiyah dalam amal pengabdiannya sudah begitu membanggakan perkembangannya di Kabupaten Agam. Minimal di setiap kecamatan sudah ada panti yang dikelola Muhammadiyah ataupun Aisyiyah. Hebatnya, panti asuhan yang dikelola Muhammadiyah di Kabupaten Agam bukan hanya khusus untuk anak yatim, tapi juga mencakup anak dari keluarga miskin. Bahkan anak muallaf pun ikut dibina.

Dari penampilan panti, tergambar bahwa Muhammadiyah sudah tampil cukup maksimal memperlihatkan perannya dalam menyukseskan pembangunan sosial, pendidikan, agama, dan yang lebih penting lagi, dengan bermodalkan kejujuran dan keikhlasan, membuat Muhammadiyah terus dipercaya banyak kalangan di negeri ini. Insyaallah. *

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun