Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jalan di Padang Memprihatinkan, "Om Aspal, Om!"

13 Januari 2017   20:36 Diperbarui: 13 Januari 2017   21:48 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan di Kampung Tarusan, Air Pacah, Kota Padang yang lokasinya tidak jauh dari Balaikota Padang kondisinya sangat memprihatinkan. Ditanami pisang dan ada permohonan:

MASIH panjang jalan di bawah tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Padang yang belum diperbaiki. Lokasinya bukan di pinggiran kota saja, namun di pusat kota pun banyak yang kondisinya memprihatinkan.

Di kawasan Aia Pacah sebagai pusat pemerintahan Kota Padang, bisa disaksikan ruas jalan di daerah itu rata-rata mengecewakan. Kalau hari hujan, jalan tersebut persis seperti kubangan kerbau. Hal demikian sudah berlangsung lama. Entah kapan semua jalan selingkaran perkantoran megah itu akan mulus.

Meski pengaduan dan permohonan pada Walikota sering disampaikan masyarakat dan Walikota Mahyeldi dengan senang hati menerima harapan warga agar jalan yang jelek itu diperbaiki, namun entah kenapa harapan warga di kawasan selingkaran pusat pemerintahan Kota Padang itu masih saja 'mentok' di Dinas PU. Hal demikian tentu membuat Pak Wali Mahyeldi jadi malu muka. Sebab, harapan warga agar jalan dimuluskan hanya menjadi angan-angan belaka.

Jalan di Kampung Tarusan, Air Pacah, Kota Padang yang lokasinya tidak jauh dari Balaikota Padang kondisinya sangat memprihatinkan. Ditanami pisang dan ada permohonan:
Jalan di Kampung Tarusan, Air Pacah, Kota Padang yang lokasinya tidak jauh dari Balaikota Padang kondisinya sangat memprihatinkan. Ditanami pisang dan ada permohonan:
Ada lagi jalan strategis, persisnya di depan Masjid Raya Sumatra Barat, arah ke baratnya. Tidak sampai sehari hujan, jalan tersebut bisa ‘dimanfaatkan’ untuk bersampan-sampan. Bahkan jalan yang memprihatinkan itu tiap saat dilalui pejabat penting. Sebab, di sekitar jalan itu ada Kantor Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, Kehutanan, Kejaksaan Tinggi, dan Dishub. Apalagi, tokoh-tokoh terkemuka banyak bermukim di sekitar kawasan jalan yang kondisinya sangat memprihatinkan tersebut.

Tidak terhitung tudingan disampaikan pada pejabat berwenang yang punya tanggungjawab memperbaiki jalan persis seperti kubangan kerbau yang sudah layak ditanami padi. Bahkan, sejak beberapa hari terakhir, khusus di kawasan jalan yang rusak parah dan sangat dekat dengan Kantor Walikota Padang, tepatnya di Kampung Tarusan, Air Pacah, anak-anak saking kesalnya mengadakan aksi sekitar jalan kubangan kerbau itu seraya memampangkan spanduk bertuliskan, ‘Om Aspal Om’. Ada lagi tulisan 'Tugu Perjuangan' yang juga ditanami batang pisang pada lokasi yang becek tersebut.

Kalau dilihat dari dekat, ternyata aspirasi masyarakat itu lanataran parahnya kerusakan jalan di lokasi itu karena selokan pada bagian kiri-kanan jalan tidak berfungsi.

Jalan di Kampung Tarusan, Air Pacah, Kota Padang yang lokasinya tidak jauh dari Balaikota Padang kondisinya sangat memprihatinkan. Ditanami pisang dan ada permohonan:
Jalan di Kampung Tarusan, Air Pacah, Kota Padang yang lokasinya tidak jauh dari Balaikota Padang kondisinya sangat memprihatinkan. Ditanami pisang dan ada permohonan:
Sebenarnya, untuk memfungsikan selokan itu tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama kalau digotong-royongkan. Di sanalah masalahnya. Aparat Pemerintahan Kecamatan Kuranji, Lurah setempat bersama masyarakat sepertinya sudah begitu kendor semangat gotong-royongnya. Ini jelas permasalahan yang diharapkan tidak berlangsung lama-lama.

Apakah masyarakat setempat sudah apatis atau aparat pemerintahannya tidak mau tahu saja? Tentu jawabannya dipulangkan kepada mereka, aparat berwenang.

Lain lagi permasalahan di 'jalan pertengkaran', Kelurahan Flamboyan Baru. Sudah puluhan tahun gardu PLN berada tepat di tengah-tengah jalan. Membuat jalan itu terbelah dua. Masyarakat setempat sudah bertahun-tahun pula berusaha supaya gardu itu dipindahkan. Perjuangan itu berhasil. PLN memindahkan trafonya ke lokasi aman dan tidak lagi mengganggu. Ironisnya, gardu yang tinggal kerabangnya itu sampai kini tidak juga diruntuhkan. Siapa yang akan meruntuhkan? PLN, Dinas PU, atau warga setempat? Yang jelas, Lurah Flamboyan Baru bersama Ketua Lembaga Pemberdayaan masyarakat selalu jadi sasaran omelan warga, kapan 'kerabang' gardu listrik itu dibongkar atau diruntuhkan.

SALAH satu jalan di bawah pengawasan Dinas PU Kota Padang, persisnya di Kelurahan Flamboyan Baru, menuju Masjid Raya Sumbar. Kalau hujan, berubah jadi sungai. (DOK. PRIBADI)
SALAH satu jalan di bawah pengawasan Dinas PU Kota Padang, persisnya di Kelurahan Flamboyan Baru, menuju Masjid Raya Sumbar. Kalau hujan, berubah jadi sungai. (DOK. PRIBADI)
Di balik masih banyaknya jalan perkotaan di Padang yang perlu jadi perhatian, namun warga yang bermukim di komplek perumahan tampaknya sangat bersyukur pada Walikota Mahyeldi. Sebab, jalan komplek perumahan rata-rata sudah mulus. Dibeton semen. Warga jelas beryukur.

Sebaliknya, tidak sedikit pula warga kota yang dongkol karena mulusnya jalan perumahan mereka. Motor dan mobil berlari kencang. Membahayakan lalulintas. Korban kecelakaan pun berjatuhan. Akhirnya kemari tidak baik. Bagus jalan, muncul kecelakaan. Jelek jalan, warga ngomel. Dibikinlah 'polisi tidur'. Bahkan di setiap depan rumah dibikin 'polisi tidur'. Kondisi itu Banyak terdapat di berbagai lokasi perumahan yang bagus jalannya. Memprihatinkan juga.

Begitulah Kota Padang terkini.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun