Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

ChatGPT Bisa Jadi Karya Jurnalistik?

11 Maret 2023   08:06 Diperbarui: 11 Maret 2023   08:28 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ChatGPT dari Kompas.com/Galuh Putri Riyanto

Ini pertanyaan saya ke ChatGPT. Saya tanya bisakah kami tunjukkan kepada saya soal pemilih pemula pada pemilu 2024 berdasar survei Kompas? Simak jawaban Abang ChatGPT ini.

Tentu saja. Survei Kompas terkait dengan pemilih pemula pada pemilu 2024 dapat digunakan sebagai bahan analisis. Berdasarkan hasil survei Kompas pada September 2021, sekitar 24% dari responden pemilih pemula menyatakan bahwa mereka belum menentukan pilihan pada partai politik tertentu, sementara 40,4% menyatakan akan memilih partai politik tertentu dan 35,6% menyatakan belum memutuskan apakah akan memilih atau tidak.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa masih ada sebagian besar pemilih pemula yang belum menentukan pilihan politik mereka pada pemilu 2024. Hal ini menunjukkan bahwa partai politik masih memiliki kesempatan untuk mempengaruhi pemilih pemula untuk memilih mereka melalui kampanye yang baik dan program-program yang menarik.

Selain itu, hasil survei Kompas juga menunjukkan bahwa pemilih pemula cenderung lebih memilih partai politik yang memiliki visi dan misi yang jelas dan program-program yang konkrit dalam memecahkan masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, partai politik yang mampu mengkomunikasikan visi, misi, dan program-programnya dengan baik kepada pemilih pemula berpotensi untuk meraih dukungan mereka.

Namun, survei hanya mencakup sebagian kecil dari populasi pemilih pemula, sehingga hasilnya tidak dapat dijadikan gambaran yang lengkap tentang preferensi dan perilaku pemilih pemula secara keseluruhan. Namun, hasil survei dapat menjadi indikator awal yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan perencanaan kampanye politik pada pemilu 2024.

Bandingkan misalnya dengan berikut ini. Saya coba masuk ke Google dan tanya soal survei Kompas tentang pemilih pemula untuk pemilu 2024. Dari artikel di Kompas.com edisi 19 November 2022, saya kutipkan di sini ya.

Survei Litbang Kompas menunjukkan mayoritas pemilih pemula pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan menjadikan calon presiden (capres) pilihan Presiden Joko Widodo sebagai referensi. 

Berdasarkan survei yang digelar 24 September-7 Oktober 2022, sebanyak 55,1 persen pemilih pemula bakal memilih atau mempertimbangkan capres yang dipilih Jokowi. 

"Dari sejumlah tersebut, terpilah menjadi dua bagian, yaitu mereka yang mengikuti sepenuhnya referensi calon Presiden Jokowi (17,1 persen)," tutur peneliti Litbang Kompas Bestian Nainggolan dikutip dari Kompas.id, Sabtu (19/11/2022). 

"Terdapat pula 38 persen para pemilih mula yang sebatas mempertimbangkan ataupun memikirkan apa yang menjadi referensi Jokowi," ungkap dia. 

Selain itu, lanjut Bestian, terdapat 29,4 persen pemilih pemula yang tak akan memilih capres yang didukung Jokowi. Kemudian, 15,5 persen responden mengaku tidak tahu atau belum menentukan pilihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun