Menjadi manusia lanjut usia atau lansia memang sebuah keniscayaan. Kita pun ada kemungkinan menjadi lansia. Mungkin kisaran usia enam puluhan ke atas.
Di negara kita umumnya lansia tidak lagi bekerja pada sektor formal. Meskipun di banyak negara sekarang usia pensiun diperpanjang sampai lansia, di kita sepertinya belum begitu akrab.Â
Usia 58 tahun ke atas saja rata-rata sudah berhenti bekerja alias pensiun. Ada yang masih produktif tapi kebanyakan bekerja sendiri. Tidak bekerja dengan orang lain lagi.
Biasanya juga lansia tinggal bersama pasangannya saja. Anak-anak sudah berkeluarga dan tinggal berjauhan dengan orangtua.Â
Ketemu cucu bisa dihitung dengan jari. Maka itu, kebanyakan lansia sakit karena tidak mendapat perhatian utuh dari anak-anaknya.
Kafe Teras Senja, yang Oktober tahun lalu diinisiasi Yayasan Apik Mandiri pimpinan Dian Eka Darma Wahyuni ini, punya ikhtiar yang luar biasa. Kafe Teras Senja memang didedikasikan untuk lansia. Makanya namanya Kafe Teras Senja.
Kafe ini dibuat untuk tempat kumpul lansia di sekitaran tempat ini. Banyak kakek dan nenek yang kumpul.Â
Mereka cerita-cerita soal kesehariannya. Ada yang masih aktif pengajian, masih antar cucu sekolah, masih merajut dan menjahit, serta lainnya.
Dian bilang yang paling penting itu menjaga mentalitas lansia ini sehingga tetap kuat dan ide serta aktivitas fisiknya masih terpelihara.Â
Musababnya, banyak lansia sakit karena memang tidak punya aktivitas selain makan dan tidur saja. Ditambah lagi tidak adanya komunikasi dengan orang lain.
Di sini, dengan saling ngobrol, para lansia bisa ceria seharian. Mereka bisa cerita-cerita satu sama lain.Â