Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa Kita Tidak Ikhlas Bayar Parkir?

28 Januari 2023   17:07 Diperbarui: 28 Januari 2023   18:26 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juru parkir. Sumber foto seputartangsel.com/Pikiran Rakyat

Ada mulut yang mengartikulasikan ujaran. Ada kemampuan memimpin dan sebagainya dan sebagainya.

Bahkan, ada ragam kerjaan tertentu yang membutuhkan keterampilan khusus sampai punya lisensi sertifikat kompetensi tertentu.

Saya menulis, saya mengedit, saya bekerja. Berarti saya layak mendapatkan upah.

Sekarang mari kita sigi apakah tukang parkir layak dapat uang dari hasil memarkirkan kendaraan di lahan yang bukan punya mereka bermodal peluit yang kadang hanya dibunyikan kala kita hendak pergi?

Lahan parkir yang mahaluas seantero Indonesia ini adalah hak publik. Mereka berhak memarkirkan kendaraan mereka sepanjang mereka ada keperluan di sana. 

Masak iya mau memarkirkan kendaraan di pinggir jalan ketika kita hendak membeli sesuatu di minimarket. Halaman minimarket itu siapa yang punya? 

Taruhlah si empunya usaha menyewa gedung termasuk dengan halaman parkirnya. Saya hakulyakin berpendapat si empunya usaha juga ingin semua pengunjung bebas memarkirkan kendaraan tanpa dipungut biaya. Karena itu, di beberapa swalayan masih terpacak kencang tulisan "parkir gratis".

Tapi penyakitnya kemudian muncul orang entah dari mana, mungkin dari sekitar situ juga, yang menabalkan diri sebagai tukang parkir. Akhirnya, saban kali kita datang, dua ribu perak mesti dikasih.

Ini tentu merugikan yang punya usaha. Ada beberapa teman, termasuk saya, yang lebih memilih belanja di minimarket lain yang tidak ada tukang parkir dan si manajer toko tegas melarang ada parkir. 

Nah, kalau ada minimarket yang halamannya dipungli uang parkir, ia akan kehilangan beberapa pelanggan.

Kalau saya, lebih sering tidak membayar ketimbang bayar. Sebab, buat saya, tidak ada hak mereka meminta uang kepada saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun