Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kosakata-kosakata yang Kerap Disalah Makna

26 Januari 2023   08:03 Diperbarui: 26 Januari 2023   08:13 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber Poskota.co.id

2. Ikut naik tanpa membayar. Contoh kalimat. Masih banyak orang yang membonceng bus kota.

3. Ikut serta (makan, bertamasya, membaca koran, dan sebagainya) dengan tidak turut membayar atau mengeluarkan biaya.

4. Ikut-ikutan (menepuk dada, menganggap diri berjasa, mendapat nama, kedudukan, dan sebagainya).

Berboncengan/ber*bon*ceng*an/ v naik satu kendaraan bersama-sama yang satu membonceng yang lain (dengan sepeda, sepeda motor, dan sebagainya).

Memboncengkan/mem*bon*ceng*kan/ v mengikutsertakan naik (kendaraan).

Boncengan/bon*ceng*an/ n tempat untuk membonceng atau menaruh bagasi (barang yang dibawa) pada sepeda, sepeda motor, dan sebagainya.

pembonceng/pem*bon*ceng/ n 1 orang yang membonceng; 2 pihak yang ikut ambil bagian dalam suatu pergolakan (gerakan, peristiwa, dan sebagainya) yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pihak lain yang dianggap menguntungkan pihaknya; 3 orang atau golongan yang memanfaatkan kekuasaan (pengaruh, wibawa, popularitas, dan sebagainya) orang lain untuk mencapai tujuannya;

pemboncengan/pem*bon*ceng*an/ n proses, cara, perbuatan membonceng.

Nah, dari sini kita akhirnya sadar bahwa membonceng itu orang yang ada duduk di belakang. Membonceng ini unik karena kata kerja tapi pasif saja. Tinggal duduk doang dan nebeng, lazimnya juga tidak membayar karena memang nawaitunya menumpang.

Karena itu, nanti-nanti kala menulis lagi, kita sudah benar menempatkan urusan bonceng-membonceng ini dalam kalimat.

Waktu Jepang kalah dan Belanda mau masuk lagi ke Indonesia, tentara Negeri Tulip itu membonceng NICA atau Sekutu. Jadi, yang menumpang itu Belanda-nya. Sekutu atau NICA memboncengkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun