Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi 2022: Bangkit Usai Pulas 4 Tahun

30 Desember 2022   19:27 Diperbarui: 30 Desember 2022   19:41 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalau ditanya refleksi 2022, tentu banyak ya. Dari soal kerjaan, keluarga, hubungan pertemanan, ibadah, dan lainnya. Tapi buat saya, Kompasiana punya peran besar di refleksi 2022 ini. Ringkasnya cerita, pertengahan Desember ini saya bangkit. Setelah bisa dibilang 4 tahun vakum dari blog bersama ini, saya mulai aktif lagi menulis. Lumayan juga, sampai tulisan ini naik siar, sudah 5 artikel jadi artikel utama alias headline. Jumlah tulisan sampai dengan yang ini sudah mencapai 19 tulisan.

Saya juga tidak tahu kenapa tiba-tiba ada dorongan lagi untuk aktif menulis di Kompasiana setelah bertahun-tahun vakum. Yang jelas, kesukaan menulis itu yang menjadi saham utamanya. Kemudian ditambah dengan iklim di Kompasiana yang bikin kangen.

Bagi saya, menulis di Kompasiana ini pengalaman yang luar biasa. Sejak mulai mengunggah tulisan pada 2010, jumlah artikel saya ya enggak jelek-jelek amatlah, hahaha. Termasuk sudah puluhan juga menjadi artikel utama. Beberapa di antaranya bahkan juara menulis.

Yang paling saya ingat, ada tulisan saya dulu tahun 2011 kalau tak salah yang dihibrid oleh Pepih Nugraha, pendiri Kompasiana ini, ke Kompas.com. Dulu saya menulis soal kematian sebuah tabloid terkenal di Inggris: News of The World. Tulisan yang awalnya diunggah di Kompasiana itu, oleh Pepih kemudian dicangkok ke Kompas.com. Sepengingatan saya, tulisan itu nyaris dibaca sampai 100 ribuan kali. Jika Kompasianer mengetik di Google "Belajar dari Kematian News of The World" insyaallah tulisan itu masih ada di Kompas. Hanya saja jumlah pembacanya tak terterakan lagi.

Awalnya saya tak mengacuhkan adanya peringkat dalam Kompasiana ini. Jujur saja, pemeringkatan itu pun baru saya ngeh beberapa hari belakangan ini. Ada debutan, junior, taruna, penjelajah, fanatik, senior, dan maestro. Saya baru paham. Termasuk juga poin yang menentukan si empunya karya itu diklasifikasikan ke peringkat apa. Sejujurnya itu sangat menarik.

Ada semacam penghargaan dari Kompasiana kepada setiap penulisnya. Termasuk dengan memberikan tanda centang biru. Dulu saya tahunya centang hijau saja. Maknanya, mereka yang sudah memberikan data tervalidasi di blog ini. Ternyata ada pula centang biru yang penjelasannya sudah diberikan oleh administrator di Kompasiana ini.

Saya juga tadi lihat-lihat beberapa komentar di tulisan-tulisan saya yang lampau. Cukup banyak juga penulis awal di blog ini yang lama tak menulis. Makanya, begitu berkorespondensi lagi di kolom komentar dengan beberapa di antaranya, misalnya, Pak Tjipta, Pak I Ketut Suweca, Mas Widi Kurniawan, Bang Katedrarajawen, dan lain-lain, saya senang sekali. Juga Bang Irwan Rinaldi Sikumbang yang memang istikamah banget menulis.

Saya juga semangat kala berkorespondensi dengan Yustisia Kristiana. Nasib kami tampaknya ada kemiripan. Sudah lumayan lama di sini tapi masih di posisi "Taruna". Maka itu, kadang kalau saya komentar di kolom percakapan di artikelnya, saya sering kasih tanda pagar #menujupenjelajah. Numpang sebut nama ya Mbak Yustisia.

Percakapan semacam itu buat saya menjadi oasis. Ada kenangan yang indah dan positif untuk saling memberikan semangat. Sebab itulah saya semangat betul sekarang ini. Setidaknya ada target. Ya masuk "panjelajah" itulah, hahaha. Masak udah bertahun-tahun "Taruna" terus. Wajar, dong, kalau saya mau naik kelas, hahaha.

Buat teman-teman narablog di sini, selalu semangat dalam menghasilkan artikel yang mencerahkan. Semua artikel pasti bagus. Sebab, ada pesan yang mau disampaikan. Syukur-syukur jika ia menginspirasi banyak orang. Selamat memasuki tahun baru 2023 untuk semua. Semoga sehat dan sukses selalu serta diberikan kelancaran untuk semua urusan. Salam hangat dari Bandar Lampung. [Adian Saputra]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun