Boleh jadi, jika tidak ada kompetisi menulis sebulan penuh Tebar Hikmah Ramadan (THR) Kompasiana, cukup lama tak ada tulisan baru saya di sini. Untungnya, tahun ini Kompasiana menggeber sebuah kompetisi menulis yang mencerdaskan.
Tentu ada banyak pengalaman dan hal baru yang saya dapatkan selama nyaris satu bulan ini ngeblog di Kompasiana. Karena merasakan sendiri banyak manfaat dari kontes literasi ini, wajar kalau saya kangen dengan suasana semacam ini.
Saya menilik 10 alasan mengapa momentum nulis di THR Kompasiana ini bakal jadi kerinduan yang boleh jadi setahun lagi bakal terbayar.
Pertama, melatih iklim berkompetisi
Hidup di dunia ini kalau lempang-lempang saja enggak enak. Tidak ada tantangannya. Namun, kalau hidup diisi dengan kompetisi, pasti menarik. Kompetisi membuat kita bersaing menuju yang terbaik.
THR Kompasiana melatih kita menyajikan artikel yang baik dan bermanfaat. Semua berusaha menyajikan tulisan yang punya maslahat. Barangkali ada ribuan bahkan belasan ribu tulisan yang masuk selama bulan puasa ini. Itu adalah khazanah yang luar biasa.
Berkompetisi menulis itu bagus. Dengan berkompetisi, setiap Bloger akan memberikan tulisan, baik reportase maupun opini dengan baik. Dari sanalah blog ini memberikan asupan informasi yang baik dan sahih.
Kedua, melatih kita menepati tenggat
Semua jenis pekerjaan di dunia ini pasti ada target dan tenggat atau deadline. Setiap perusahaan juga mempunya target yang jelas dan terukur.
Ngeblog THR Kompasiana selama sebulan penuh ini juga mendidik kita mempunyai tanggung jawab menyelesaikannya dengan baik. Bahkan, kompetisi kali ini lumayan berat. Bayangkan saja, minus satu kali menulis saja, tak bisa dinominasikan mendapat hadiah utama. Gile bener, hehehe.
Maka itu, kompetisi semacam ini jelas bikin kangen. Kangen menepati tenggat dengan kualitas tulisan yang masih terjaga. Sama kayak puasa. Tenggatnya 30 hari dan mesti full, kecuali ada uzur yang syari'i.