Mohon tunggu...
Ahmadi
Ahmadi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 3 Karang Bintang

Lahir di Amuntai pada tanggal 15 Januari 1987, anak ke-10 dari 10 bersaudara menyukai seni sastra khususnya puisi padahal aktif mengajar sebagai guru matematika

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Janji Hati

29 Februari 2020   14:06 Diperbarui: 29 Februari 2020   14:08 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika alam sejagat mulai bernapas, makhluk semesta pun sibuk bergeliat
Berbisik satu per satu tak henti melirik dalam gerutu yang bermagnet
Dua kutub tolak-menolak atau tarik-menarik, bak bibir ikan yang tak henti  berkumat-kamit
Entah siapa yang tampak resah dan kalut menyusuri jalan setapak nan rumit
Untuk mengukir batu cadas yang mati rasa tangan dan hati berayun dalam sakit

Kesunyian dalam remang, alam seakan tunduk mengikat sebuah plakat hati..
Kau selalu berjanji wahai mentari untuk selalu hadir saat memulai hari..
Kau selalu berjanji wahai bulan untuk setia memunculkan pelangi mimpi..
Kau selalu berjanji wahai hujan pasti menyejukkan saat kemarau lelah berapi..
Kau selalu berjanji wahai angin menerbangkan layang-layang asa kian tinggi..
Kau selalu berjanji wahai waktu akan sedia membagi air mata dan tawa dalam sepi..

Janji hatiku terpatri di sepertiga malam yang ditemani kerlip lilin putih
Mengulang isyarat alam yang menasbihkan satu nama bersemayam nan indah takkan terganti
Kidung zikir terus bersahutan bergema memantul tiada henti dan bertepi..
Semoga kau tergugah...wahai Sang Pemilik Hati..Bahwa aku akan setia menemani..

Ku tahu..dunia selalu basah dengan jeritan dan hempasan keluh - kesah yang tak pernah diduga
Ku tahu.. dunia selalu berlomba-lomba mencari gelak tawa dalam harta dan tahta tak peduli garis darah bernyawa
Ku tahu..dunia selalu memasang jebakan mangsa yang siap sedia meskipun di lahan terbuka
Ku tahu..dunia selalu menawarkan tangan terbuka atau berlapang dada meski dalam himpitan luka tak berasa

Kau hanya percaya dan yakin padaku bahwa...
Jalan surga ada... saat ikhlas bersama mengikuti aturan Tuhan yang Maha Segalanya..
Jalan bahagia ada..saat senyum bersama menapaki kelam dan terang suka dan duka..
Jalan cinta ada..saat janji hati bersemi dan takkan berpaling meski raga tak lagi bersua...

Sarigadung/29-02-2020/14.00 Wita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun