Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fenomena Kesurupan

22 Oktober 2021   21:17 Diperbarui: 22 Oktober 2021   21:31 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Ilustrasi (Ist)

Sepanjang minggu ini, di kampus tempat saya mengajar dihebohkan dengan fenomena kesurupan. Oleh karena sejak hari Selasa yang lalu ada dua mahasiswa perempuan yang mengalami kesurupan. Di mana akhirnya juga berdampak psikologis kepada beberapa mahasiswa yang lain. Sehingga ketika mereka melihat teman mereka kesurupan, mereka pun ikut histeris dan merasa sangat ketakutan.

Kamis pagi, seperti biasa saya masuk kantor agak pagi, karena saya juga harus mengantar anak saya untuk mengikuti simulasi ANBK di sekolahnya yang dimulai pukul 07.00 WIB. Setiba di kantor saya langsung masuk ruangan untuk mengerjakan tugas yang tertunda. 

Sambil mengerjakan tugas di kantor, terdengar dari ruangan seberang, tepatnya ruangan Bidang Kemahasiswaan dan Pelayanan percakapan yang tidak biasa. Oleh karena pagi itu, berlangsung percakapan antara Waket III dengan seorang mahasiswa perempuan dan didampingi dua orang staf.

Percakapan itu pun kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh Waket III. Namun tiba-tiba mahasiswa yang didoakan itu berteriak histeris. Suara Waket III pun semakin keras dan kencang guna menghardik mahasiswa yang mulai berontak-rontak sambil berteriak. Akhirnya situasi dapat dikendalikan, karena akhirnya mahasiswa itu kembali tenang setelah didoakan. Kemudian staf kemahasiswaan membawa mahasiswa yang berinisial A tersebut ke lantai 2 untuk istirahat.

Saya pun kembali dapat melanjutkan pekerjaan saya yang tadi sempat terhenti karena terganggu dengan suara bising teriakan histeris dari mahasiswa yang kesurupan. Akan tetapi, tiba-tiba terdengar kembali percakapan yang tidak biasa dari ruangan kemahasiswaan antara Waket III dan stafnya dengan mahasiswa yang berinisial D. 

Tidak lama kemudian, mahasiswa tersebut mengamuk, berteriak dan berontak-rontak. Sontak mengundang perhatian beberapa mahasiswa yang ada di luar ruangan, termasuk saya yang berlari menuju ruangan Kemahasiswaan berusaha memegang mahasiswa yang telah kesurupan itu.  Singkat cerita, mahasiswa inipun dapat dikendalikan setelah didoakan oleh beberapa staf, mahasiswa dan juga dosen.   

Sekitar pukul 11.00 WIB, saya baru saja tiba di kampus setelah menjemput anak saya di sekolahnya. Setelah bertanya kepada beberapa staf dan mahasiswa, terkonfirmasi bahwa situasi sudah aman, karena mahasiswa yang tadi kesurupan sudah tenang alias tidak lagi kesurupan. Saya pun sedikit lega, karena pada pukul 11.30 WIB saya akan mengajar di kelas kedua mahasiswa perempuan yang kesurupan itu. Artinya, karena mereka dapat ikut di kelas saya dan saya berkesempatan untuk berinteraksi dan menasihati mereka di dalam kelas.

Setelah masuk kelas, saya kemudian berusaha mencari keduanya, namun ternyata yang hadir di kelas hanya mahasiswa yang berinisial A. Sedangkan mahasiswa berinisial D masih di lantai 2 beristirahat. Saya pun berpikir mungkin jauh lebih baik untuk beristirahat. 

Sehingga saya pun menawarkan mahasiswa A untuk beristirahat saja dan tidak perlu ikut kelas saya hari itu. Karena berdasarkan informasi dari ibu Asrama, peristiwa kesurupan itu telah terjadi sejak Selasa sore saat mereka sedang kuliah Bahasa Yunani Koine. Bahkan itu terus berlanjut di asrama dan terjadi berulang-ulang, sehingga membuat kedua mahasiswa itu mengalami kelelahan secara fisik.

Saya pun memulai kelas siang itu. Setelah mengisi daftar hadir, saya mempersilahkan kelompok satu untuk maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Sambil kelompok satu mempresentasikan tugas mereka, mahasiswa A meminta izin ke toilet dengan ditemani seorang mahasiswa perempuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun