Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Kristen Jangan Kuatir

29 Mei 2020   20:17 Diperbarui: 29 Mei 2020   20:18 3116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: karenakasihnya.wordpress.com

Apakah berbahaya kalau kita kuatir? Apa bahayanya? Bahaya pertama, mengambil jalan pintas; kedua, kompromi dengan dosa; dan, ketiga, meragukan kuasa dan pemeliharaan Tuhan.  

Dalam Matius 6:25-34, Yesus menggarisbawahi kesia-siaan dari sebuah kekuatiran dan kemudian memberikan alasan yang kuat untuk senantiasa percaya kepada Bapa di Surga. Hidup bukan hanya tentang makanan dan pakaian. Sehingga perhatian kita jangan dan tidak boleh difokuskan kepada hal-hal tersebut.
Perlu diingat bahwa bagian ini masuk dalam bagian khotbah di bukit, di mana Yesus sedang berkhotbah kepada orang-orang yang lebih sering kekurangan makanan atau mungkin dapat dikatakan hidup dalam keadaan yang pas-pasan atau cukup -- tidak berkelimpahan.

Meskipun demikian, Yesus melihat Bapa senantiasa aktif memelihara seluruh ciptaan-Nya termasuk, burung dan bunga bahkan rumput yang liar tidak luput dari pemeliharaan Tuhan. Oleh karena itu setiap kita yang memang sudah memanggil Allah dengan sebutan Bapa, tidak ada alasan bagi kita untuk kuatir.
Pada bagian ini, dimulai (ay.25) dengan frasa "karena itu".

Maksudnya untuk mengaitkan bagian ini dengan bagian sebelumnya, karena mustahil bagi kita untuk menjadi hamba Allah dan hamba mamon. Kita tidak boleh bersikap bahwa harta menjadi tujuan utama kita. Oleh karena yang benar adalah kita harus senantiasa bergantung kepada Allah bukan kepada kemampuan kita mencetak uang.

Yesus berkata: "Janganlah kuatir akan hidupmu", termasuk dalam hal makanan dan pakaian bahkan termasuk minuman. Mengapa? Oleh karena biasanya hal-hal inilah yang dapat menjadi sumber kekuatiran manusia.

"Hidup" merujuk kepada kehidupan di dunia ini, oleh karena hidup di dunia inilah yang perlu ditopang dengan makanan dan minuman. Asumsi ini diperkuat dengan munculnya istilah tubuh. Sehingga dapat dikatakan bahwa Yesus sedang berbicara tentang hidup selama di dunia. Makan, minuman, dan pakaian merupakan kebutuhan primer, dan semuanya ini dapat menimbulkan kekuatiran bagi banyak pendengar khotbah Yesus yang memang mayoritas dari masyarakat kelas bawah.

Hal yang paling menarik lagi karena rupanya kata yang digunakan di sini adalah kata "psukhe" bukan "bios" ataupun "zoe" yang justru lebih cocok dengan pengertian "hidup". Namun, rupanya ada alasan penulis mengapa lebih memilih untuk menggunakan kata "psukhe", yakni hendak menekankan tentang hidup secara totalitas.  

Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Biasanya pertanyaan yang diawali dengan bukankah mengharapkan jawaban yang positif. Bahkan pengikut Yesus yang termiskin sekalipun harus setuju bahwa sepenting apapun makanan dan pakaian, keduanya bukan hal yang terpenting dalam hidup. Karena hidup lebih dari sekadar makanan dan tubuh lebih dari sekadar pakaian.

Kesadaran di atas akan mengalihkan seseorang dari keberpusatan pada kesuksesan duniawi. Hal ini juga memperingatkan orang kaya untuk tidak terfokus kepada kekayaan dan sekaligus memperingatkan orang miskin untuk tidak fokus kepada kesengsaraan. 

Mengapa kita tidak boleh kuatir?

1. Karena kita jauh lebih berharga dari burung-burung (ay. 26)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun