Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Doa Mengadakan yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin"

10 Juni 2022   08:03 Diperbarui: 10 Juni 2022   08:07 2504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th

Sahabat Pendoa yang luar biasa! Dalam Kel. 17:1-2 dituliskan bahwa bangsa Israel hendak meneruskan perjalanannya dari padang gurun Sin dan mereka tiba di Rafidim. Namun di Rafidim bangsa Israel kehausan karena persediaan minuman yang mereka bawa telah habis dan di Rafidim juga mereka tidak menemukan mata air. Hal ini sebenarnya wajarnya karena dipadang gurun mustahil untuk menemukan mata air. Sahabat Pendoa yang luar biasa! 

Melihat persoalan ini, bangsa Isarel kembali bersungut-sungut, bertengkar kemudian menyalahkan Musa, berpikir negatif dengan menuduh Musa hendak membunuh mereka di padang gurun (ay. 2-3).  Karena persoalan kebutuhan akan air, bangsa Israel menjadi tidak fokus akan tanah Kanaan yang hendak mereka tuju. Respon yang diperlihatkan oleh bangsa Israel ketika mereka tidak menemukan air di Rafidim, menunjukan bahwa mereka melupakan perbuatan Allah yang ajaib yang telah melepaskan mereka dari rumah perbudakan Mesir dengan menurunkan sepuluh tula dan yang telah membawa bangsa Israel menyeberangi laut Teberau dengan berjalan di tanah yang kering.

Sahabat Pendoa yang luar biasa! Berbeda dengan Musa. Musa yang sering mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan mengambil tindakan dan keputusan yang tepat. Dalam keadaan kekurangan dan penuh keterbatasan, Musa berseru-seru kepada Tuhan, Musa berdoa kepada Tuhan dan Tuhan menjawab doa Musa dengan berfirman, supaya tongkat yang dipakainya untuk memukul laut teberau dipakai untuk memukul gunung batu yang ada di Rafidim (ay. 4-6a). Ajaibnya, setelah Musa memukul gunung batu yang ada di Rafidim, mata air pun memancar dengan deras. 

Mata air yang memancar bukan saja dapat memberi minum satu keluarga, melainkan satu bangsa yang kurang lebih jumlah mereka dua juta orang. Bahkan ternak mereka pun minum dari mata air yang keluar dari gunung batu tersebut (ay. 6). Sebenarnya mata air akan sangat mudah ditemukan dipegunungan, di hutan, di sawah-sawah karena tanahnya lembab. Namun, karena Musa berdoa maka Allah sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada, Allah sanggup mengadakan yang tidak mungkin jadi mungkin. Allah sanggup memancarkan mata air dari gunung batu.

Sahabat Pendoa yang luar biasa! Dari kisah perjalanan bangsa Israel di Rafidim ini kita bisa belajar bahwa ketika krisis terjadi, kekurangan dan masalah terjadi kita tidak perlu bersungut-sungut, menyalahkan satu dengan yang lain, kita tidak perlu berpikir negatif dan menuduh Tuhan tidak adil dengan hidup kita. Sebaliknya kita harus belajar kepada Musa. 

Kita harus terus membangun persekutuan dengan Tuhan, mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Supaya ketika krisis datang melanda, masalah dan bahaya menghampiri hidup kita kita tetap tenang dan tahu apa yang harus dilakukan. Kita dengan sendirinya akan datang mengahadap Tuhan Yesus. Dan percayalah ketika kita berdoa, Tuhan Yesus sanggup buka jalan ketika kita tidak menemukan jalan.  Tuhan Yesus sanggup mengadakan yang tidak mungkin jadi mungkin dalam hidup kita. Tuhan Yesus sangup mengadakan yang tidak ada menjadi ada dalam hidup kita. Ingat, kalau kita tidak berdoa kita sendiri yang rugi, kita tidak akan melihat campur tangan Tuhan Yesus dalam hidup kita.

Sahabat Pendoa yang luar biasa! Doa berkuasa untuk mengadakan yang tidak ada menjadi ada. Kuasa doa sanggup mengadakan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tetaplah berdoa apapun yang menjadi keadaan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun