Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peran Roh Kudus dalam Penginjilan

13 Mei 2022   15:03 Diperbarui: 6 Juni 2022   19:43 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Adi Suhenra Sigiro, M.Th

Dalam tradisi orang Batak, jika seorang ayah atau ibu sudah lama menderita penyakit tertentu kemudian ada perasaan bahwa kehidupan mereka tidak akan bertahan lama lagi, maka mereka akan memanggil anak-anaknya untuk berkumpul, ada dari tempat yang dekat ada juga yang pulang dari perantauan. Setelah semua anaknya berkumpul orangtua yang sebentar lagi akan meninggal dunia akan memberikan wejangan atau pesan terakhir.

Pesan terakhir yang disampaikan oleh orangtua yang akan dipanggil Tuhan menjadi sesuatu yang penting karena akan menjadi pedoman hidup untuk diterapkan anak-anaknya dikemudian hari. Namun, pesan terakhir yang disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum Tuhan Yesus meninggalkan murid-murid untuk naik ke sorga jauh lebih penting dari pesan terakhir yang disampaikan oleh orangtua yang akan meninggal kepada anak-anaknya. Adapun pesan terakhir yang disampaikan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya adalah perintah untuk memberitakan Injil kepada segala mahluk (Mat. 28:18-19).

Sahabat Pembaca, pesan terakhir yang disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid menjadi sesuatu yang sangat penting melebihi pesan terakhir yang disampaikan oleh siapapun karena pesan terakhir yang disampaikan oleh Tuhan Yesus menyangkut keselamatan jiwa-jiwa. Jika pesan terakhir yang disampaikan oleh Tuhan Yesus tersebut tidak disampaikan maka akan banyak jiwa-jiwa yang mengalami kebinasaan karena mereka tidak mendapat kesempatan untuk mendengar Injil. Selanjutnya, jika pesan terakhir, yakni perintah untuk memberitakan Injil tidak kita lakukan maka sebagai akibatnya, Tuhan akan meminta pertangungjawaban dari kita (Yehezkiel 3:16-21).

Pesan terakhir yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, yakni perintah untuk memberitakan Injil harus disampaikan kepada seluruh umat manusia dari berbagai latar belakang suku dan bangsa mana pun (Mat. 28:19). Hal ini sesuai dengan kerinduan Tuhan Yesus yang mengkehendaki supaya tidak satu orang pun yang binasa, Tuhan Yesus berkehendak supaya setiap orang percaya dan memperoleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Karena pesan terakhir yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, yakni perintah untuk memberitakan Injil merupakan pesan yang sangat penting, menyangkut keselamatan jiwa-jiwa dan pesan ini harus terlaksana dengan baik, maka sebelum Tuhan Yesus terangkat ke sorga Tuhan menjanjikan bahwa Dia akan mengutus Roh Kudus bagi murid-murid-Nya (Kis. 1:8).

Roh Kudus yang diutus oleh Tuhan Yesus itulah yang berperan penting dalam pelayanan murid-murid dan juga bagi kita orang percaya sehingga pesan terakhir, yakni perintah untuk memberitakan Injil yang Tuhan amanatkan dapat terlaksana dengan baik. Setelah Yesus menjanjikan akan mengutus Roh Kudus, maka Yesus terangkat ke sorga. Kemudian dalam Kis. 2:1-13, dapat dilihat bahwa Roh kudus yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus telah turun dalam kehidupan para murid.

Sahabat Pembaca, sejak Roh Kudus turun dalam kehidupan murid-murid, maka sejak itu pesan terakhir yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, yakni perintah untuk memberitakan Injil mulai digarap dan dikerjakan oleh murid-murid. Jadi, Roh Kudus yang diutus oleh Tuhan Yesus memengang peranan utama dan sangat penting dalam keberhasilan penginjilan dan misi yang dikerjakan oleh murid-murid dan orang percaya pada masa kini dan seterusnya. Karena itu, kita akan belajar peran Roh Kudus terhadap pesan terakhir, yakni perintah untuk memberitakan Injil, sehingga penginjilan dan yang dikerjakan oleh murid-murid bisa berhasil. Adapun peran Roh Kudus supaya pesan terakhir yang disampaikan Tuhan Yesus, yakni perintah memberitakan Injil dapat berhasil nampak dalam hal berikut, yakni:

Kesatu, Roh Kudus memberikan keberanian bagi para murid untuk memberitakan Injil dan firman Tuhan (Kis. 4:29-31). Sahabat Pembaca, jika kita mengingat kebelakang, sebelum Yesus terangkat ke sorga, nyali murid-murid sangat kecil. Murid-murid sebenarnya sangat penakut. Meraka tidak berdaya dan kabur ketika Tuhan Yesus ditangkap, dianiaya dan disalibkan. Semua murid-murid kabur meninggalkan Tuhan Yesus karena takut terhadap penganiayaan. Bahkan Petrus yang tadinya dengan gagah ingin membela Tuhan Yesus ternyata ia juga menyangkal Tuhan Yesus sebanyak tiga kali (Mat. 26: 30-35; band. Mat. 26:69-75).

Namun kita lihat, setelah mereka dipenuhi oleh Roh Kudus, semua murid-murid yang tadinya penakut berubah haluan menjadi murid-murid yang memiliki keberanian untuk memberitakan Injil. Sekalipun muridmurid mendapat larangan, ancaman namun hal tersebut tidak membuat mereka takut dan gentar untuk memberitakan Injil (Kis. 4:17-20; Kis. 5:28-32). Bahkan sekalipun mereka harus mendapat penganiayaan secara fisik mereka tidak mundur, melainkan semakin berkobar kobar untuk memberitakan Injil (5:40-42).

Jadi, peran Roh Kudus dalam pemberitaan Injil adalah memberikan keberanian kepada orang percaya untuk memberitakan Injil apapun yang menjadi tantangan dan resikonya. Sahabat Pembaca, sama seperti para murid-murid, mungkin kita juga seorang penakut, seseorang yang tidak berani untuk memberitakan Injil dan firman Tuhan kepada orang lain. Mungkin kita takut ditolak, diancam, dikucilkan. Karena itu, kita harus minta pimpinan Roh Kudus dalam hidup kita supaya kita diberi keberanian untuk memberitakan Injil, supaya orang lain diselamatkan.

Kedua, Roh Kudus memampukan orang percaya dalam mendemostrasikan kuasa dan mujizat Tuhan dalam penginjilan (Kis. 3:1-10). Sahabat Pembaca, jika kita mengulas ke belakang, sebelum Tuhan Yesus mati, disalibkan dan naik ke sorga, para murid seringkali gagal untuk mendemostrasikan kuasa dan mujizat Tuhan Yesus. Contohnya: murid-murid gagal menyembuhkan seorang anak yang sakit ayan (Mat. 17:14-21).

Namun, setelah murid-murid menerima kuasa Roh Kudus, maka mereka dimampukan untuk mendemonstrasikan kuasa dan mujizat Tuhan sebagai tanda untuk meneguhkan pemberitaan Injil yang mereka lakukan (Kis. 5:12-16). Akibatnya jumlah jemaat mula-mula terus mengalami peningkatan yang signifikan, awalnya 120 murid, kemudian bertambah menjadi 3000 orang, 5000 orang demikian seterusnya mengalami peningkatan. Karena itu, jika kita memberitakan Injil, maka Roh Kudus akan meneguhkan pemberitaan Injil yang kita lakukan dengan berbagai mujizat supaya orang yang mendengar Injil membuka hati dan menerima keselamatan dalam Tuhan Yesus.

Jangan pandang, keterbatas kita, jangan lihat latar belakang pendidikan kita. Jika kita taat untuk memberitakan Injil, maka Tuhan Yesus sendiri yang akan meneguhkan pemberitaan kita dengan berbagai mujizat. Ingat dalam Mat. 28:20, Yesus sendiri mengatakan bahwa dalam mengerjakan pesan terakhir yang Dia sampaikan yakni perintah untuk memberitakan Injil, Dia sendiri yang akan menyertai kita. Penyertaan yang dimaksud oleh Tuhan Yesus bukan sekedar hadir bersama dengan kita melainkan juga menopang dan meneguhkan pemberitaan Injil yang kita lakukan.

Ketiga, Roh Kudus menuntun orang percaya dalam penginjilan untuk menemukan orang yang akan diselamatkan (Kis. 8:26-32). Sahabat Pembaca, ketika jemaat mula-mula mengalami aniaya, mereka mulai tersebar untuk melakukan penginjilan, mereka tidak lagi berfokus hanya di Yerusalem. Mereka mulai melangkah keluar dari Yerusalem menuju Samaria dan kota-kota lainnya.

Dari Kis. 8:26-29 ini, kita bisa melihat dalam perjalanan Filipus dari Yerusalem ke Gaza (ay. 26), Roh Kudus menggerakkan Filipus untuk memberitakan Injil kepada orang Etiopia. Ada dua negeri Etiopia, yang satu di Arabia, tetapi itu terletak di sebelah timur dari Kanaan. Namun berdasarkan Kis. 8:26, Tampaknya orang yang ditemui Filipus adalah orang Etiopia dari Afrika, yang terletak di sebelah selatan, di luar Mesir, sangat jauh dari Yerusalem.

Orang-orang Etiopia pada umumnya dipandang sebagai orang yang paling rendah dan hina dari bangsa-bangsa lain, orang-orang kulit hitam. Namun melalui tuntunan Roh Kudus terhadap Filipus, maka orang Etiopa ini menerima Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan Kis. 1:8 mulai tergenapi karena berita Injil sudah mulai menyentuh bangsa lain. Demikianlah pada masa sekarang Roh Kudus juga akan menuntun kita untuk menabur Injil kepada orang yang lapar dan haus akan pengenalan tentang Tuhan Yesus. Karena itu, sebelum kita memberitakan Injil, kita harus berdoa terlebih dahulu, minta pimpinan dan tuntunan Roh Kudus, supaya Tuhan membuka jalan dan menunjukkan orang yang akan kita Injili. Kita juga harus mendoakan sasaran penginjilan yang kita sudah tentukan, supaya Roh Kudus menaruh roh yang lapar dan haus akan Tuhan, roh yang rindu untuk mengerti kebenaran seperti sida-sida Etiopia.

Dengan demikian, Sahabat Pembaca, ada tiga peran Roh Kudus, supaya pesan terakhir yang Tuhan Yesus amanatkan, yakni perintah untuk memberitakan Injil dapat berhasil, yakni memberikan keberanian serta memampukan kita untuk mendemostrasikan kuasa dan mujizat Tuhan untuk meneguhkan pemberitaan Injil, sehingga banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, berikutnya Roh Kudus menuntun orang percaya dalam pemberitaan Injil kepada orang yang rindu akan kebenaran dan keselamatan kekal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun