Mohon tunggu...
Alif Bengkok
Alif Bengkok Mohon Tunggu... -

Jika kau mendengan sesuatu yang baik tentang ku, maka itu layak diragukan... jika kau mendengar sesuatu yang buruk tentang ku, maka itu berkemungkinan benar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alfonso

14 Juni 2018   01:42 Diperbarui: 14 Juni 2018   02:09 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada zaman dahulu tersebutlah seorang lelaki bernama Alfonso, dia adalah seorang peternak sekaligus petani disuatu desa di Portugis, keseharianya berternak dan bertani membuatnya hidup cukup sejahtera bersama keluarganya, tanah yang subur ternak ternak yang berkembang biak dengan sangat baik membuat hari-hari nya dan keluarga dipenuhi dengan kesejahteraan dan sukacita, menyadari kesejahteraan dan suka cita hari-hari nya adalah berkat dari Tuhan membuat Alfonso menjadi seorang yang sangat taat dan rajin ke gereja.

Seperti biasa setiap hari minggu Alfonso dan keluarganya serta para warga desa yang lain datang ke gereja membaktikan diri dalam syukur kepada Tuhan. Ada sedikit perbedaan pada khutbah minggu ini, setelah tenggelam dalam puja puji syukur kepada Tuhan sang pengkhutbah mengabarkan berita dari para penjelajah bahwa pada bagian bumi Tuhan yang lain masih ada manusia-manusia yang belum mengenal Tuhan, mereka masih menyembah kayu dan batu atau pepohonan (animisme-dinamisme) bahkan masih memakan sesama manusia (kanibalisme).

Hati Alfonso dan semua jemaat serasa dibanting dari langit ke bumi di permukaan batu yang keras sampai hancur berkeping-keping....

Ternyata di bagian bumi yang lain ada keadaan manusia yang sangat berbanding terbalik dengan apa yang mereka alami, sementara Alfonso dan warga desa nya menikmati sukacita dalam iman dan damai dalam kesejahteraan ada manusia lain yang masih menyembah batu dan pohon bahkan sampai memakan sesama manusia.

Dalam keadaan terperangah Alfonso bertanya-tanya dalam hati "Apa yang harus aku lakukan, apakah aku yang berkelimpahan berkat ini harus diam saja mengetahui hal ini...!?"

Tanpa disadari nya pertanyaan yang sama juga tergumam dalam hati masing-masing jemaat...

Bagai gayung bersambut lanjutkan khutbah sang pendeta mengabarkan jawaban gumaman pertanyaan dalam hati para jemaat, bahwa saat ini dibuka pendaftaran bagi para sukarelawan untuk melakukan ekspedisi misionaris menyebarkan ayat ayat Tuhan ke tempat yang tadi di ceritrakan dalam khutbah dan para pendeta serta para pengkhutbah juga akan berangkat kesana.

Sepulang dari gereja sepanjang jalan Alfonso memikirkan segala sesuatu persiapan yang harus dia siapkan, nampaknya sudah bulat tekadnya untuk ikut dalam Misi itu.

"inilah saatnya Aku bersyukur kepada Tuhan, inilah mometumnya aku berterima kasih atas segala nikmat yang kuterima, inilah kesempatan ku berbuat sesuatu untuk kemanusiaan, inilah bentuk perwujudan cinta ku pada Tuhan"

biarpun Alfonso harus meninggalkan keluarga yang sangat dicintai nya serta tanah air yang disayangi nya ia rela, karena kemakmuran tanah air dan kesejahteraan keluarga nya justru membuat tekadnya makin bulat karena ia ingin kesukacitan dalam iman dan damai dalam kesejahteraan bukan hanya dia yang menikmati, orang lain juga berhak mendapatkan kan hal yang sama, diam-diam rupanya Alfonso mendaulat dirinya sebagai perpanjangan tangan Tuhan menyebarkan Iman dan Sukacita bagi orang lain.

Sesampainya di rumah tanpa disadari nya istrinya ternyata memperhatikan gelagat suaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun