Mohon tunggu...
Alif Bengkok
Alif Bengkok Mohon Tunggu... -

Jika kau mendengan sesuatu yang baik tentang ku, maka itu layak diragukan... jika kau mendengar sesuatu yang buruk tentang ku, maka itu berkemungkinan benar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Njunjung" Cahaya

26 Mei 2018   19:39 Diperbarui: 26 Mei 2018   21:39 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" oh ndak Mbah, itu kopi sachetan biasa cuma saya tambah kopi lagi satu sendok teh, biar lebih legit" jawab saya.

" oh dapat ide dari mana itu, atau memang nggak sengaja coba-coba aja...? " tanya Mbah Nur, lagi.

" ya coba - coba ajah Mbah, persis seperti si Mbah yang sekarang sedang coba - coba mengalihkan topik pembicaraan... Hehehe... " jawab saya sambil mencoba keluar dari keterjebakan.

" hahahahaaaaaa... Kamu ini, senang aku kalo banyak anak muda begini, bangga betul aku sama kamu Di" timpal Mbah Nur mengiringi gelak tawa nya.

" ah simbah bisa saja, tapi ya tetep ajah aku ndak kejebak dua kali Mbah, tadi nanya sekarang muji, mbok langsung dijawab aja tho Mbah " saya kembali memburu.

" oke, kalo gitu kita mulai, kamu pernah denger peribahasa 'Mati satu tumbuh seribu'...? "

" ya, Mbah pernah "

" simpan dulu yang itu, sekarang kamu pegang tangan ku " pintu Mbah Nur.

Kemudian saya pegang telapak tangan yang beliau julurkan.

" apa rasanya...? " tanya Mbah Nur.

" dingin Mbah "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun