Mohon tunggu...
Adi Putih
Adi Putih Mohon Tunggu... Penulis - penulis

seorang pribadi yang suka tantangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajuruhan Rusuh

28 November 2022   20:47 Diperbarui: 28 November 2022   20:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Minggu, 2 Oktober 2022 yang lalu, Video yang menyebutkan tragedi Kanjuruhan terjadi karena ulah rusuh Aremania dibagikan di Facebook . Berikut narasi yang dibagikan:

"TERBARU ,,SUPORTER AREMANIA MEMBUAT KERUSUHAN ,, 127 ORANG MENINGGAL DUNIA

Video berdurasi 3 menit 45 detik tersebut memperlihatkan momen ketika Aremania memasuki lapangan Kanjuruhan usai pertandingan selesai. Petugas keamanan terlihat berusaha membubarkan kerumunan suporter yang memasuki lapangan. Video kemudian beralih memperlihatkan sejumlah orang digotong dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi mengenai jumlah korban dan penyebab tragedi Kanjuruhan yang beredar di Facebook perlu diluruskan. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menuturkan, hingga Minggu pukul 14.53 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat 131 orang. Korban luka berat 31 orang, sementara luka ringan-sedang 253 orang.

"Data tersebut dari Dinkes Kabupaten Malang dan Dinkes Kota Malang, data bersifat fluktuatif," kata Emil, kepada Kompas.com Minggu sore. para korban tersebar dan dirawat di 22 lokasi rumah sakit dan layanan kesehatan di wilayah kabupaten dan Kota Malang. Menilik kronologi kejadian, penyebab tragedi yang merenggut nyawa ratusan orang itu bukan disebabkan ulah rusuh Aremania.

Menurut pemberitaan Kompas.com, Minggu (2/10/2022) hingga peluit panjang ditiup wasit setelah perpanjangan waktu, situasi masih kondusif. Arema FC kalah dari Persebaya dengan skor 2-3. Sejumlah Aremania memang terlihat masuk ke lapangan ketika para pemain Arema memberikan salam ke para pendukung. Namun, mereka hanya hendak berbincang.

Saat itu, pemain Persebaya sudah berada di luar lapangan, sebagai bagian dari antisipasi keamanan. Situasi mulai memanas ketika sebagian Aremania memasuki lapangan dengan membawa bendera Persebaya yang sudah dicoret-coret. Tak berselang lama, botol-botol minuman air mineral mulai dilemparkan ke arah lapangan. Polisi pun turun tangan.

Saat massa di lapangan semakin tidak kondusif, gas air mata mulai digunakan. Tembakan gas air mata menjangkau tribun penonton yang masih penuh. Tragedi pun terjadi. Arema FC tumbang dari Persebaya Surabaya 2-3 dalam laga yang bertajuk Derby Jawa Timur pada laga lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Suporter tuan rumah yang tak terima kekalahan tim kesayangannya langsung mengamuk selepas laga.

Sebagian suporter Arema masuk ke lapangan dan membuat kericuhan. Polisi kemudian melepaskan gas air mata ke arah kerumunan suporter dan tribune untuk meredam masa, Namun, s ituasi semakin tak terkendali setelahnya. Korban mulai berjatuhan akibat kepanikan yang terjadi. Kapolda Jawa Timur Nico Afinta menginformasikan bahwa 127 orang meninggal dunia dalam insiden ini.

Nico mengungkap bahwa kebanyakan para korban ini meninggal akibat kekurangan oksigen. Hal itu terjadi usai mereka berdesakan di stadion. Terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen," kata Nico saat memberikan keterangan di Mapolres Malang dikutip dari detikJatim.Oleh tim medis dan tim gabungan ini dilakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit.

Nico juga menyebut sikap sebagian fans yang merusuh masuk ke lapangan setelah pertandingan jadi pemicu utama tragedi ini terjadi. Ia begitu menyesalkan tindakan sekitar 3.000 ribu suporter yang masuk ke lapangan. Kami juga ingin menyampaikan bahwa dari 40.000 penonton yang hadir kurang lebih tidak semuanya anarkis, tidak semuanya kecewa, hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap di atas (tribune)," kata Nico.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun