Mohon tunggu...
Adhye Panritalopi
Adhye Panritalopi Mohon Tunggu... profesional -

Alumni Fak. Hukum Univ. Hasanuddin Makassar#Penyair dari Komunitas Halte Kayu Makassar#Penulis tetap di www.negarahukum.com# "AKAN ada banyak "WARNA" sebagi pilihan, tapi seorang SARJANA HUKUM harus berani menerima "HITAM dan PUTIH" sebaggi REALITA" ___Twitter @adhyjudo__FB: Adhye Panrita Lopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pinta Api Pada Angin

13 Maret 2014   09:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:59 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

***aku api
padamu angin

aku memang sering membuat ulah
membakar ranting dan daun-daun kering
menghanguskan kertas-kertas dan kayu-kayu
melelehkan segala bentuk plastik-plastik
bahkan kadang aku membumi hanguskan rumah-rumah
menelanjangi gedung-gedung pencakar langit yang di buat manusia

:angin, aku memang nakal !

_____tapi, angin !
jangan kau begitu saja menyalahkan kenakalanku!
jangan kau tuduh aku penyebab segala kerusakan!
pula, jangan kau sebut cuma aku yang bertanggung jawab atas kebakaran hutan
atas kebakan rumah, gedung, pasar, kantor, dan semua kebakaran yang terjadi
bukankah kerusakan_kebakaran yang kubuat juga ada kaitannya denganmu?

angin !,
____kaulah yang mendorongku berbuat segala kerusakan

bukankan kau yang meniupku sehingga aku membesar?
bukankah kau yang memintaku menghanguskan segala benda-benda?
bukankah kau yang memberi tepukan tangan saat aku berhasil melahap jalanku?

angin !
____kau juga harus bertanggung jawab atas lakuku !

kau yang membantuku melakukan segala pengrusakan
kau yang mendorongku membakar kayu dan hutan-hutan
kau yang membiarkanku melahap rumah-rumah dan gedung-gedung

angin !
tidakkah kau sadar kau t'lah membantuku berbuat dzolim?
tidakkah kau sadar kau t'lah membantuku membumi hanguskan benda-benda?
merobohkan rumah-rumah dan menelanjangi gedung-gedung?

angin !
_____ku harap kau mau belajar dari air

air yang membawa kesejukan setiap saat
air yang menghilangkan haus dan dahaga dimana saja
air yang siapa membersihkan noda dan daki kapan saja

_____dan yang paling utama,

air itu selalu dapat mencegahku saat aku hendak berbuat dzolim
air itu selalu memadamkan amarahku saat aku marah membabi buta

ayolah angin !
tiruhlah sifat air
biar kita bisa jadi sahabat yang saling melengkapi
tanpa harus ada yang saling menyalahkan dalam tiap kerusakan
bukankah jauh lebih baik jikalau kita hidup tanpa ada pengrusakan?

angin, ayolah !
mari kita jaga segala kebaikan yang ada !
bukankah kau dan aku selalu mengharapkan suatu kebaikan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun