Selain itu terkadang kesalahpahaman masyarakat mengenai paham ini adalah kebanyakan dari mereka berangapan bahwa perempuan ingin menyamai laki-laki atau berada sejajar dengan laki-laki. Padalah menurut Alison Jaggar dalam bukunya yang berjudul Feminist Thought mengatakan Women, they said, should not try to be like men. On the contrary, they should try to be more like women, emphasizing the values and virtues culturally associated with women ("interdependence, community, connection, sharing, emotion, body, trust, absence of hierarchy, nature,immanence, process, joy, peace, and life") and deemphasizing the values and virtues culturally associated with men ("independence, autonomy, intellect, will, wariness, hierarchy, domination, culture, transcendence, product, asceticism, war and death"). bahwa perempuan tidak perlu melakukan hal-hal tersebut melainkan mereka harus cukup menjadi diri mereka sendiri secara utuh.
Kesimpulannya adalah bahwa Gender merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan atau mendiskripsikan sebuah karakteristik perempuan dengan laki-laki, gender ini dapat diasosiasikan menjadi dua istrilah maskulin dan feminim. Dimana maskulin ini mengacu pada sifat seorang laki-laki yang kuat, pemberani, dan berjiwa pemimpin sedangkan feminim ini mengacu pada sikap perempuan yang lembut, sabar, dan perasa. Selain itu kata gender yang sering kita dengar ini merupakan sebuah istilah dimana untuk digunakan dalam mendiskripsikan sebuah karakteristik perempuan dan laki-laki. Dalam perkembangan paham feminisme ini banyak upaya dilakukam untuk melindungi perempuan dari kekerasan, pemerkosaan, dan pelecehan seksual. Feminisme ini bukanlah paham untuk membenci laki-laki ataupun paham yang mengingkari kodrat sebagai perempuan melainkan suatu paham yang memiliki sebuah tujuan untuk menciptakan sebuah keadilan dan mengahkiri sebuah tindakan kekerasan dan ketidakadilan bagi perempuan.