Mohon tunggu...
adhi ahmad muladia
adhi ahmad muladia Mohon Tunggu... Mahasiswa - MENULIS PERJALANAN

Mohon koreksi bila ada kata kata yang tidak sopan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Pendakian (Mistis) Gunung Sumbing Via Bowongso

4 April 2021   17:36 Diperbarui: 4 April 2021   17:44 3761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Gunung sumbing merupakan gunung berapi tertinggi ke tiga di pulau jawa setelah gunung semeru dan gunung slamet, dengan memiliki ketinggian 3371 MDPL ( meter di atas permukaan laut ). 

Gunung ini memiliki banyak jalur pendakian, kebetulan saya merencanakan pendakian ini melalui basecamp Bowongso yang terletak di Desa Bowongso, kecamatan Kalikajar, kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. 

Di mulai pada tanggal 7 november 2019 saya mencari kawan dekat yang ingin juga mendaki gunung sumbing, tetapi hasilnya tidak ada yang mau karena faktor pekerjaan dan hal lainnya, lalu saya mencari di sosial media facebook dengan melihat beberapa postingan dan mendapatkan seseorang dengan nama muhammad sirod yang juga sedang mencari barengan ke gunung sumbing dengan jalur yang sama yaitu via bowongso. kemudian saya memberi komentar di postingannya dengan meminta nomor whatsapp agar gampang berkomunikasi. 

Setelah bertanya-tanya di whatsapp, ada persetujuan kami akan berangkat ke gunung sumbing pada tanggal 9 november 2019 dan dia mengajak adiknya yang bernama Ujang, jadi kami berangkat menjadi 3 orang

Selang beberapa hari tangal 9 pun tiba, saya beres-beres barang dan perlengkapan mendaki di pagi hari agar tidak ada yg ketinggalan, karena rencananya kami akan berangkat pukul 17:00 wib dengan menggunakan kendaraan umum Bus, teman saya berangkat dari terminal leuwi panjang dan saya menunggu di pul Bus Budiman Rancaekek.  

Adzan ashar berkumandang saya mandi dan solat dan bergegas berangkat ke pul Bus Budiman di rancaekek. Pukul 17:30 wib an Bus pun tiba dengan jurusan Bandung-Wonosobo dengan Biaya 90 ribu, Saya melangahkahkan kaki ke dalam bus dan bertemu kawan yang ada di sosmed kemudian bersalaman karena baru pertama bertemu dan bercakap-cakap di dalam Bus. Perjalanan Bus dari Bandung ke Wonosobo menempuh selama 8-9 jam perjalanan, kami sampai kurang lebih pukul 03:00 dini hari. 

Setelah sampai di Wonosobo tepatnya di terminal Mendolo kami mengecek lagi Logistik pendakian barangkali ada yang kurang karena di basecamp sudah tidak ada lagi Indomart/Alfamart. Setelah semuanya siap kami melanjutkan perjalanan dari terminal Mendolo ke Pasar kertek menggunakan angkutan umum dengan biaya 5 ribu perorang, setelah sampai saya di pasar kertek kami pindah lagi kendaaran umum karena beda jurusanm, kami naik angkutan umum jurusan bowongso dengan harga 20 ribu perorang karena kami menyewa angkot tersebut, bisanya hanya 5 ribu perorang dikarenakan jarang sekali angkot ini lewat jadi terpaksa kami menyewanya dengan tujuan tidak kesiangan saat sampai basecamp.

Pukul 07:00 pagi sampai di basecamp Bowongso, Kami sarapan agar tubuh tidak lemas di warung terdekat dan melakukan pembayaran Simaksi di basecamp dengan biaya 20 ribu perorang. 

Ada Keunikan di BC ( basecamp) Bowongso ini, kami di beri selembar kertas yang harus di isi List barang yang kami bawa saat mendaki, barang ini harus di bawa kembali sampah nya dan tidak boleh ada yang tertinggal satu pun, jika ada yang tertinggal maka kami kena sanksi dengan beberapa persetujuan, tetapi itu ada bagusnya juga supaya gunung tetap bersih dari sampah yang di bawa para pendaki. 

Setelah beres mengisi list barang saya kembalikan kepada pihak BC dan membayar biaya simaksi kami di kejutkan dengan di beri 2 bungkus kantong plastik yang isinya air santan dan kopi hitam, entah buat apa tetapi pihak BC hanya suruh membawanya saja dan tidak boleh bocor dengan di sengaja, mungkin itu sudah menjadi adat istiadat masyarakat sekitar atau mungkin bisa di minum saat kondisi darurat. 

Satu lagi keanehan di BC ini kita tidak boleh mengucapkan kata DINGIN saat berada di atas gunung, saya tidak tahu apa maksud dari itu semua, tetapi saya menghormati adat yang ada di sana, karena menghormati bukan berarti menyakini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun