Mohon tunggu...
Adhelliya Sandrina
Adhelliya Sandrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa semester 5 jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Saya memiliki passion dalam hal public speaking, public relations, dan communication. Saya suka menulis, mengamati, dan belajar hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Keluarnya Rusia dari Pakta Keamanan Internasional Open Skies Treaty

9 Oktober 2022   15:25 Diperbarui: 9 Oktober 2022   16:57 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rusia Keluar dari Perjanjian Open Skies, Meningkatkan Persaingan dengan AS. 2021. majalahtime.com

Dalam dinamika Internasional, semua negara memiliki hak untuk membuat perjanjian dan kesepakatan demi mencapai tujuan bersama. Demi terciptanya keamanan global, negara-negara dunia membuat perjanjian, salah satunya adalah terkait keamanan udara. Open Skies Treaty atau Perjanjian Langit Terbuka merupakan perwujudan dari kesepakatan beberapa negara terkait keamanan udara.

Perjanjian ini telah ditandatangani sejak 1992 oleh 34 negara. Tujuan dari perjanjian ini adalah untuk membangun rasa saling percaya dalam melakukan penerbangan intai di wilayah mereka satu sama lain. Penerbangan Intai adalah sistem keamanan udara untuk mengumpulkan data intelijen, penyadapan, mengintai posisi-posisi taktis dan strategis lawan atau dengan negara lain.

 Rusia merupakan salah satu negara yang bergabung dalam pakta keamanan internasional tersebut sejak tahun 2002. Namun, pada 2021 lalu, Rusia tiba-tiba menarik diri dari perjanjian tersebut. Rusia dikatakan resmi menarik diri pada 18 Desember 2021 setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani bahwa Rusia secara resmi keluar dari Perjanjian Open Skies Treaty.

Alasan Rusia menarik diri adalah karena Amerika Serikat telah keluar dari pakta keamanan internasional tersebut. Dapat diketahui, pada 2020 lalu, Amerika Serikat telah lebih dulu keluar dari perjanjian Open Skies Treaty. Amerika Serikat pada era pemerintahan Donald Trump memilih untuk menarik diri dari pakta keamanan internasional ini.

Amerika Serikat memilih untuk keluar dari perjanjian Open Skies Treaty karena menganggap Rusia tidak berkomitmen sesuai dengan perjanjian yang berlaku. Hal ini karena Rusia melarang adanya penerbangan intai di sejumlah wilayah strategis dan latihan militer. Menurut Amerika Serikat, diketahui bahwa Rusia ketawan menggunakan pesawat intai untuk misi mengumpulkan data sensitif terkait infrastruktur Amerika Serikat dan merencanakan serangan potensial terhadap negara tersebut. Hal ini membuat Amerika Serikat tidak ingin bertahan dengan suatu perjanjian yang dilanggar oleh pihak lain yang bersangkutan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo mengungkapkan terkait batasan penerbangan yang diberlakukan oleh Rusia. Selain itu, dirinya juga menyebut bahwa Rusia memanfaatkan perjanjian Langit Terbuka tersebut sebagai alat untuk memfasilitasi pemaksaan militer. Amerika Serikat sebenarnya sudah tidak ingin bertahan dengan perjanjian Open Skies Treaty. Mike Pompeo menyebut bahwa jika bukan karena sekutu-sekutu Amerika Serikat di Eropa, maka Amerika Serikat sudah meninggalkan perjanjian tersebut sejak lama.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada saat itu mengatakan bahwa Amerika Serikat telah ditipu dan dibatasi secara tidak adil. Hal ini karena Amerika Serikat mengganggap Rusia telah melanggar pakta keamanan internasional tersebut.

Keluarnya Amerika Serikat pada 2020 lalu menjadi alasan Rusia juga melakukan penarikan diri dari perjanjian Open Skies Treaty. Rusia berharap pada pemerintahan Joe Biden, Amerika Serikat berubah pikiran dan bergabung kembali kedalam pakta pertahanan internasional tersebut. Namun harapan Rusia ternyata tidak membuat Amerika Serikat berubah pikiran. Presiden Joe Biden menginformasikan kepada Rusia bahwa pihaknya tetap tidak ingin bergabung kembali seperti apa yang sudah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya yaitu Donald Trump.

Rusia kemudian mengumumkan keinginanya untuk keluar dari perjanjian Open Skies Treaty pada Mei 2021. Kemudian pemerintah mengajukan undang-undang kepada parlemen untuk mengesahkan bahwa Rusia resmi keluar dari pakta keamanan internasional. Hal ini cukup disayangkan, karena Rusia sebagai negara adidaya memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional pasca perang dingin.

Rusia menekankan bahwa penarikan Amerika Serikat dari perjanjian Open Skies Treaty itu karena alasan yang salah. Keputusan tersebut telah menganggu keseimbangan kepentingan negara-negara anggota pakta keamanan internasional tersebut dan merusak efektivitasnya. Oleh karena itu, Open Skies Treaty tidak lagi efektif dan mampu sebagai mekanisme untuk membangun keamanan dan kepercayaan diantara anggota-anggotanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun