Mohon tunggu...
Adhe Unyu
Adhe Unyu Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

As simple as me Menyukai musik Ibu dari satu anak yang luar biasa😘😘

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[FITO] Aku Menunggumu di Ujung Lara...

24 Agustus 2016   09:36 Diperbarui: 25 Agustus 2016   09:28 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok @imassitiliawati

Cepat ku berlari menuju pelabuhan yang tak jauh dari rumah, setelah ku terbangun dari tidur..."Tak adakah yang memberitahuku sebelumnya"?

***** 

Bangun tidur seperti biasa ku mencari ayah, mengambil sepatunya untuk ku semir sampai mengkilat, sudah kucari-cari tak ku temui ayah. Rupanya ayah dapat mandat dari kantor untuk bertugas ke Kota Ujung Pandang yang kini berubah menjadi Makasar. Ibu bilang takutnya aku merajut bila diberitahu, lebih baik seperti itu. Kapan ayah pulang bu? kataku sambil memegang dan memandangi uang 50 Rupiah titipan ayah untuk jajanku..Ibu menjawab hanya seminggu saja.

Meski ku tau ayah pergi seminggu, tapi setiap sore aku tetap mendatangi pelabuhan itu..kemarin, hari ini, esok dan esoknya lagi sampai matahari terbenam, sampai kulitku kusam dan gosong. Uang dari ayah ku simpan, aku ingin menjadi anak kebanggannya, aku ingin pamer ke ayah bahwa selama ia pergi aku menabung..aku pintar kan yah? "begitu kira-kira aku akan berkata ketika ayah kembali".

Sore ini aku kembali ke pelabuhan itu...begitu banyak perubahan, lampu-lampu menerangi setiap sudutnya, Sesekali ku dengar burung menari dan bernyanyi mengajak kerumunannya untuk segera ke peraduannya. Mataharipun  perlahan mulai  mengikuti sang burung. Ayah sesak dada ini..tak sanggup lagi ku bernafas, mengapa kau tak juga pulang, aku begitu setia menunggumu, begitu banyak hal yang ingin ku ceritakan, Yah.... Tak bisakah kau datang sejenak melihatku, Yah..Ku lihat seseorang berjalan menghampiriku, Kakak perempuanku yang cantik itu segera memelukku, Pulang yuk Dhe, adzan magrib akan segera berkumandang, besok kita pergi ke kampung ya, kita bersama-sama ziarah ke ayah ya. Lepaskanlah Dhe, usah kau lara sendiri.

"Kemanakah arah rumah kita ka? ke tempat ayah atau ibu...."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun