Mohon tunggu...
Kang Ade
Kang Ade Mohon Tunggu... profesional -

Driver 1k km Palu - Mamuju - Tana Toraja ajang Datsun Risers Expedition 2 Etape 2 Sulawesi. www.kliksoreang.com | Email: info@individualis.me | http://individualis.me

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

[Reportase] Mengikuti Kelas Train The Trainer Gapura Digital di Ke:Kini Cikini

2 Mei 2017   17:10 Diperbarui: 2 Mei 2017   17:21 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan Mario Devys, pengusaha muda potensial asal Cianjur [dok. pri]

Belum apa-apa sudah senang rasanya saat saya menerima pesan lewat email dari Gapura Digital. Pasalnya saya tahu persis GAPURA itu adalah produk dari Google Indonesia. Kalau teman-teman pun ingat GAPURA ada kepanjangannya, yaitu; Grab The Opportunity to Go Digital. Ternyata rasa senang saya tersebut memang pantas karena email itu isinya undangan untuk Mengikuti Kelas Train The Trainer Gapura Digital (TTT Gapura Digital).

Bertempat di Jakarta Pusat, tepatnya di bilangan jalan Cikini Raya no. 45 di sebuah coworking space bernama ke:kini ruang bersama. Karena itulah, saya dituntut untuk berangkat pada pagi buta di hari yang sama undangan ini (Minggu, 30/4). Pukul 5 kurang 5 menit saya sudah merapat ke pool bus shuttle MGO di Miko Mall Kopo. Setelah terlambat sekira 10 menit dari jadwal keberangkatan (5.15 pagi) akhirnya mobil pun berangkat.

Tidak menjumpai halangan yang berarti, perjalanan saya ini bisa dibilang lancar sekali. Di email, panitia sudah wanti-wanti agar saya tidak terlambat mengikuti kelas Train The Trainer Gapura Digital tersebut (kelas dimulai pukul 9 pagi). Alhamdulillah, saya tiba di pool tujuan akhir masih sekira 8.45-an pagi. Dan yang paling membahagiakan adalah lokasinya tinggl menyeberang dari pool MGO Cikini ke lokasi.

Ada yang menarik setelah saya bertemu dengan peserta TTT Gapura Digital lainnya, yaitu saya dipertemukan dengan orang-orang yang selama ini menginspirasi. Sebut saja, saya bertemu dengan tokoh pengusaha muda asal Cianjur, Kang Mario Devys, lalu tidak disangka ternyata bisa bertemu lagi dengan blogger Bogor; Kang Candra Iman (terakhir bertemu di Bandung di sebuah event sebuah bank swasta) dan bisa berkenalan dengan penulis traveling yang tengah merintis usaha UKM tour and travel; Sari Musdar.

Saya dan Chandra Iman pelaku UKM bagi-bagi job ke blogger (pengakuannya seperti itu) [dok. pri]
Saya dan Chandra Iman pelaku UKM bagi-bagi job ke blogger (pengakuannya seperti itu) [dok. pri]
Saya dan Sari Musdar, penulis yang banting stir jadi pengusaha [dok. pri]
Saya dan Sari Musdar, penulis yang banting stir jadi pengusaha [dok. pri]
Acara yang memiliki tema besar, Majukan UKM Menuju Era Digital ini diawali dengan materi Panduan Dunia DIgital. Dalam materi ini peserta dilatih agar bisa meyakinkan kepada para pelaku UKM menyadari betapa besar keuntungan dari bisnis yang "Go Online". Untuk itu, sebagai seorang trainer kita dituntut untuk memiliki sesuatu yang bisa menginspirasi pelaku UKM yang tengah kita ajari.

Peserta pun dilatih untuk mampu memberikan alasan mengapa bisnis yang kita kelola selama ini harus 'Go Online"? Selain itu, saya dan teman-teman dilatih juga untuk mampu memberikan penjelasan tentang besarnya eluang UKM ketika bisnisnya sudah mulai "Go Online".

***

Saya coba beberkan sekilas dari pelatihan kemarin deh ya ... Ada peluang besar di Internet. Potensi Indonesia sebagai negara dengan kapasitas digital teknologi terbesar di Asia Tenggara. Diprediksi pada 2020 - akan ada 1.000 technopreneurs dengan valuasi bisnis sebesar USD 10 miliar dengan nilai e-commerce mencapai USD 130 miliar. Itulah kenapa Go Online menjadi penting. 

Data prediksi potensi Indonesia sebagai negara yang maju bidang digital ekonomi.
Data prediksi potensi Indonesia sebagai negara yang maju bidang digital ekonomi.
Hari ini pengguna internet sudah mencapai 100 juta pengguna. 82% pengguna internet bertujuan untuk mencari informasi mengenai toko di sekitarnya menggunakan mesin penelusuran. Pengguna internet menjalankan roda bisnisnya dan percepatannya bisa mencapai 80% dibandingkan saat offline. Itu sudah termasuk pengguna yang berada di pelosok-pelosok. Saya di pelosok loh - jangan salah- saya berdagang madu dan kini sudah memiliki beberapa agen di beberapa kota (di Jawa Barat saja ada 4).

Hari ini tidak alasan bagi masyarakat pelosok tidak bisa menggunakan atau mengakses internet. Dulu iya, infrastruktur sama sekali tidak mendukung. Alasan harganya yang mahal lah, fisiknya gede lah, jauh untuk bisa ke kota lah dan lain sebagainya. 

Hari ini semua alasan kuat yang menjadi tameng kenapa tidak bisa menggunakan atau mengakses internet bisa dibilang telah dibuang jauh-jauh. Apa pasal? Iya karena untuk bisa mengakses internet sekarang bisa dengan mudah. Kalau dulu, hanya via PC/laptop dan itu pun hanya masyarakat tertentu saja. Tapi kini, siapa pun sudah mengantongi ponsel pintar (smartphone).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun