Mohon tunggu...
Ade Supartini
Ade Supartini Mohon Tunggu... Guru -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cianjur Gembongnya Ulama Jumhur

18 Maret 2017   08:50 Diperbarui: 19 Maret 2017   04:00 13029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cianjur Gembongnya Ulama Jumhur

[caption caption="Kegiatan shalat Subuh berjamaah semua instansi di Pemkab Cianjur" sumber: infocianjur]Suasana di kota santri
Asyik senangkan hati
Suasana di kota santri
Asyik senangkan hati

Tiap pagi dan sore hari
Muda mudi berbusana rapi
Menyandang kitab suci
Hilir mudik silih berganti
Pulang pergi mengaji

Duhai ayah ibu berikanlah izin daku
Untuk menuntut ilmu pergi ke rumah guru
Mondok di kota santri banyak ulama kiyai
Tumpuan orang mengaji, mengkaji ilmu agama
Bermanfaat di dunia menuju hidup bahagia
Sampai di akhir masa
(lirik lagu Suasana di Kota Santri)

Ehm..syahdu sekali ya lirik lagu Suasana di Kota Santri itu. Cocok sekali dengan kota kelahiranku, Cianjur.


Citra sebagai Daerah Agamis konon sudah terintis sejak kotaku lahir sekitar tahun 1677 di mana wilayah Cianjur dibangun oleh para ulama dan santri yang tempo dulu gencar mengembangkan syiar islam. Itulah sebabnya Cianjur mendapat julukan gudang santri dan kyai sehingga mendapat julukan Kota Santri.


Cianjur lebih Maju dan Agamis, tergambar jelas dalam visi-misi Cianjur yang program keagamaannya tidak akan terlepas dari Gerbang Marhamah. Sebuah kerjasama alim ulama dan umaro Cianjur untuk memperjuangkan agar setiap orang berperilaku baik sesuai ajaran agama.


Gerakan Pembangunan Masyarakat Berakhlakul Kharimah telah ditandatangani oleh Bupati Cianjur terdahulu, Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, MM. Dan sudah menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 03 Tahun 2006 yang ditetapkan dan diundangkan pada tanggal 20 Juli 2006.


Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar gencar mengembalikan kesan Cianjur sebagai Kota Santri. Aneka kegiatan diluncurkannya bertubi-tubi mulai dari kegiatan Program Insan Rabbani Mandiri (IRM) yang menganggarkan 100 milyar pertahun untuk bidang keagamaan. Mata programnya mencetak seribu penghafal Al Quran, memberikan bantuan fisik kepada seribu Madrasah Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al Quran serta Pesantren dan memberikan bantuan senilai Rp. 10 juta untuk masjid jami tingkat desa.


Pada peringatan Isra Mi’raj di Masjid Agung, Jumat, 20 Mei 2016 lalu, Bupati mengatakan bahwa kegiatan subuh berjamaah dilakukan untuk memicu aparatnya beraktivitas sejak pagi sekali. Begitupun para siswa dari masing-masing sekolah yang ada di Cianjur dibiasakan untuk shalat berjamaah di Masjid Agung Cianjur.


Hari-hari besar Islam juga biasa diperingati di Masjid Agung Cianjur agar siswa terbiasa melaksanakan kegiatan di masjid seperti dakwah Islam, forum diskusi serta kajian Islam secara umum dan terbiasa memakmurkan masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun