Mohon tunggu...
AdeRiaCahaya
AdeRiaCahaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kek-Nek, Aku "Nyaman" Padamu

1 November 2019   06:30 Diperbarui: 1 November 2019   06:42 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.fimela.com/parenting/read/3754581/fakta-penelitian-terbiasa-dekat-dengan-kakek-nenek-hidupmu-lebih-bahagia

Ketika seseorang tidak memenuhi kriteria kita, bahkan jauh sekali, maka bukan berarti kita tidak bisa menyukainya.  Justru karena tetap menyukai seseorang dengan segala kekurangannya-Tere Liye

Keluarga adalah lingkungan kehidupan yang dikenal anak untuk pertama kalinya, dan untuk seterusnya anak banyak belajar di dalam kehidupan keluarga. Oleh karena itu peran, sikap dan perilaku orangtua dalam proses pengasuhan anak, sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan dan perkembangan kepribadian anak. Perkembangan kepribadian anak dapat dilihat antara lain dari kemandirian dan perilaku sosial anak di dalam kehidupan sehari-hari.

Di dalam keluarga, orangtualah yang berperan utama dalam mengasuh, membimbing dan membantu mengarahkan anak untuk menjadi mandiri dan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Mengingat masa anak-anak dan remaja merupakan masa yang penting dalam proses perkembangan fisik, mental dan psikososial, dan sering dikatakan sebagai masa labil dan masih mencari identitas, maka peran orangtua sangat krusial. Namun dalam kenyataannya, proses pengasuhan orangtua tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan dan tidaklah sesederhana yang kita bayangkan dan katakan. Pengasuhan sering dibumbui oleh berbagai hal yang tidak mendukung bagi kemandirian anak, antara lain: sikap dan perilaku orangtua yang tidak dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya, suasana emosi anggota rumah tangga sehari-hari yang tidak kondusif, interaksi antara orang tua (bapak dan ibu) serta interaksi orangtua dengan anak serta anggota keluarga lainnya yang tidak baik. Dengan situasi seperti itu, maka tidak semua pola asuh orang tua terhadap anaknya efektif, akibatnya, perilaku dan kemandirian anak, tidak sesuai dengan yang diharapkan 

Menitipkan anak pada orang tua adalah budaya di dalam masyarakat, dimana anak yang sudah menikah tinggal dalam satu rumah dengan orang tua sehingga dalam proses pengasuhan anak sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga lainnya termasuk nenek maupun kakek. Tingginya kuantitas keterlibatan kakek nenek berhubungan dengan peningkatan hiperaktif dan kesulitan dalam bersosialisasi. Tetapi dalam pengasuhan ini, peran nenek sangat membantu ibu dalam mengasuh anak namun perlunya pengawasan yang cukup was-was kegiatan anak secara berlebihan melakukan kegiatan yang mereka senangi sehingga membatasi sosialisasi dan memberikan bantuan terus menerus kepada anak sehingga tidak mandiri dan tidak bertanggung jawab. Dengan semakin tinggi keterlibatan nenek dalam pengasuhan maka semakin tinggi proporsi anak dengan kematangan sosial yang lebih rendah dari anak seusianya. 

Hal ini membuat peran orang tua menjadi gundah yang bekerja. Sehingga, para orangtua terkadang harus lebih mematangkan dengan mengambil keputusan yakni menitipkan anaknya pada orangtua, mertua, atau asisten bayi. Tetapi, dengan adanya budaya sendiri maka banyak orang tua, mertua yang lebih memilih untuk momong cucunya sendiri. Karena, mereka lebih nyaman ketika momong cucunya sendiri dibandingkan cucunya di momongkan orang lain atau asisten bayi lainnya. Sebab, orang tua manakah yang terkadang mudah menyerahkan sang bayi ketika ia harus berjuang mencari nafkah dan memiliki bayi jika pilihannya yakni menitipkan sang bayi pada orangtua kandungnya atau mertuanya sendiri.

Dengan hal ini, maka orangtua atau mertua juga akan merasa senang ketika harus mengasuh cucunya sendiri. Sehingga para nenek ataupun kakek ini memiliki kesibukan sendiri dan tidak akan merasa bosan ataupun bahkan jenuh. Lalu bagaimana peran orangtua menitipkan sang bayi pada orangtua atau mertua?

1. Meminta Pendapat dan Menyepakati Pengasuhan Anak

Banyak terjadi ketika ingin menitipkan anak kepada siapa. Sehingga dalam hal pola asuh pun sangat rawan masalah karena dengan berbagai macam penapat pola asuh yang berbeda-beda. Khususnya, apabila kita meninginkan menitipkan buah hati pada orang tua, mertua sebaiknya kita membuat keptusan yang seharusnya bagaimana orangtua, mertua mengasuh buah hati. Bicarakan pola asuh manakah yang seharusnya digunakan agar tidak kesalah pahaman maupun konflik yang berbeda-beda dengan pendapat kita sendiri. Sehingga orangtua ataupun mertua sendiri paham dan mengerti bagaimana mengasuh. Apabila kita memiliki perbedaan dalam pola asuh cobalah untuk berbincang secara baik. Karena, sebagai peran nenek ataupun kakek sendiri ini mereka memberikan kasih sayang yang sangat besar terhadap cucunya. Sehingga, cucu sendiri merasa kenyamanan yang lebih dibandingan kepada orangtuanya sendiri. Terkadang anak merasa nyaman karena nenek dan kakek terkadang memberikan apa yang merekaa inginkan dibandingkan orangtua terkadang menunda untuk membelika sesuatu yang mereka inginkan.

2. Belajar untuk Memberikan Rasa Kemandirian

Banyak sekali peran cucu ini yang memiliki rasa manja karena mulai kecil hingga dewasa mereka merasa dimanja oleh sang nenek aupun kakek. Tidak salah apabila sang cucu merasa lebih nyaman pada nenek maupun kakeknya. Agar tidak terjadi kejadian ini, cobalah kita orangtua anak untuk berdiskusi pada nenek, kakek agar si anak tidak kebabalasan dalam kemanjaan. Karena hal ini bisa mempengaruhi ketika merek dewasa nanti. Tegaskan bahwa nenek dan kakek mereka juga harus bisa bersikap tegas sehingga tidak mudah menuruti kata si cucu tersebut.

3. Percaya Terhadap Orang Tua dan Mertua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun