Mohon tunggu...
AdeRiaCahaya
AdeRiaCahaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Stopp! Memanggil Julukan yang Jelek

23 April 2018   18:17 Diperbarui: 23 April 2018   18:24 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Julukan pada seseorang kadang digunakan untuk membedakan jika ada beberapa nama yang sama. Atau bisa jadi julukan diberikan sebagai wujud pujian atau menunjukkan identitas seseorang. Bahkan Nabi dulu memanggil istrinya Humaira, wanita yang pipinya merah-kemerahan. Namun yang kadang dilupakan orang adalah adanya julukan yang berkonotasi negatif dan bisa jadi tidak disukai oleh empu julukan. Kadang kita memangil julukan si gendut, si cengeng, si bontot, biang kerok, dll. Sebenarnya siapapun kita termasuk para orang tua dan guru tidak suka apabila diberi julukan-julukan yang buruk. Sayangnya, dengan begitu mudahnya kita memberikan julukan-julukan seperti diatas pada orang lain, termasuk  anak-anak.

Julukan-julukan yang buruk pada anak bisa mengakibatkan rasa rendah diri, tidak percaya diri ataupun minder, kebencian bahkan perlawanan. Adakalanya anak justru ingin membuktikan kehebatan julukan ataupun gelarnya yang disandangnya tersebut pada orang lain. Pada anak yang diberi julukan biang kerok, ia akan berpikir bahwa segala yang diperbuatnya tidak ada yang keliru, sah-sah saja, karena memang dia ingin benar-benar menjadi biang kerok.

Seharusnya, biasakan memanggil orang lain dengan nama atau julukan yang dia suka. Gantilah segera julukan  yang berkonotasi positif, seperti anak baik, anak sholeh, anak hebat, anak cantik, anak ganteng, anak hebat, dan jika tidak menemukan ganti julukan yang baik, cukup panggil dengan nama panggilan yang disukainya saja kalo tidak begitu dengan nama aslinya saja. Namun ingat, jangan sampai kita membuat pujian, namun justru dirasa anak sebagai sindiran, sebab pujian itu sama selalu tidak sesuai dengan keadaan dia yang sebenarnya.

Tidak ada salahnya jika kita menanyakan pada anak apakah dia suka diberi dengan nama yang diberikan, boleh memakai julukan, atau sekedar namanya saja. Dengan demikian anak akan merasa dihargai, dan bisa menghargai kita, tentunya anak tidak akan punya masalah dengan kepercayaan dirinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun