Mohon tunggu...
AdeRiaCahaya
AdeRiaCahaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sudahkah Orang Tua Menerapkan Pola Asuh yang Sehat?

17 Februari 2018   07:27 Diperbarui: 17 Februari 2018   08:38 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nakita.grid.id

Keluarga adalah suatu unit kecil masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal bersama dalam satu  atap. Selain itu juga, pentingnya di dalam keluarga mempunyai komunikasi yang baik antara anggotanya di dalamnya, dalam keluarga kita juga harus saling mengerti kebutuhan satu sama sama lain dan saling mendukung dalam hal kebaikan, dan berani mengaku bersalah jika memang kita melakukan kesalahan

Dalam keluarga, kita sering menjumpai macam-macam pola asuh anak,  yakni yang pertama adalah keluarga autokratis adalah aturan-aturan yang kaku, sehingga sikap orang tua yang terlalu tegas dan memaksa kehendak yang membuat anak menjadi terkekang.

Orang tua yang seperti ini hanya akan berkata "ya" pada keinginan anak jika keinginan itu benar di mata orang tua. Keluarga yang seperti ini akan memberikan dampak psikologis yang buruk bagi anak karena ketidaknyamanannya di rumah karena anak merasa dikekang, dan mendapat dukungan namun tanpa orang tua mau melihat hasil ekspresi anak tersebut.

Namun, di dalam hati anak ingin berontak yang ditunjukkan dengan perlakuan di hati orang tuannya. Padahal, di dalam diri anak mungkin dia berkata mungkin karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak ada waktu untuk memperhatikan anaknya. Sehingga anak merasa kurang kasih sayang dan butuh perhatihan dari orang tuannya. Namun anak hanya ingin menunjukkan keinginannya. Orang tua harus tahu itu. Sikap keluarga seperti ini bisa mematikan kreativitas karena untuk berekspresi saja tidak mendapatkan dukungan orang tuannya sendiri.

Begitu juga dengan pola asuh keluarga yang kedua Laissez Faire yaitu orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak ada waktu dirumah untuk memerhatikan anaknya. Apabila jika tanggung jawab anak hanya diberikan kepada pembantu. Pola asuh yang seperti ini biasanya juga tidak peduli dengan anaknya, sehingga anak merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Dampak psikologis dari pola asuh seperti ini adalah anak mempunyai sikap keras kepala dan mau menang sendiri.

Dan, pola asuh anak yang ketiga Permisif yaitu, pola asuh terlalu otoriter ataupun terlalu bebas. Pola asuh yang seperti ini adalah keluarga yang didambakan anak-anak. Yaitu kebebasan yang tidak mengekang kreativitasnya.

Pola asuh dalam keluarga ini semuanya memiliki sikap terbuka. Anak dapat bebas mengungkapkan pendapatnya dan orang tua juga bisa menerimanya. Keinginan masing-masing bisa diungkapkan dan diterima tanpa emosi, sehingga tidak menumbuhkan beban psikologis bagi anak dan tidak membuat rasa kecewa di hati orangtua.

Semoga bermanfaat,

Ade Ria Cahaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun