Mohon tunggu...
TITIK
TITIK Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Freelancer

Hidden Member

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dipaksa Dewasa oleh Waktu

7 Oktober 2022   00:00 Diperbarui: 7 Oktober 2022   00:02 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dewasa bukanlah sesuatu hal yang mudah dijalani oleh seseorang. Dewasa memaksa seseorang untuk berpikir logis dan mengkhawatirkan banyak hal tanpa sebab. Sangat sulit dipahami, mengapa dewasa itu terlalu menuntut banyak hal.

Terkadang tuntutan tersebut tidak hanya menjuru pada fisik, namun pada batin juga. Hal-hal yang sering dikhawatirkan oleh orang dewasa biasanya berkaitan dengan mimpi yang akan mereka raih. 

Apakah suatu saat nanti mimpi tersebut dapat mereka raih dengan mudah atau malah banyak kerikil kecil yang akan menghambat mereka nantinya?

Sejak dahulu, seorang anak akan dihadapkan pada sebuah ekspetasi tinggi yang diberikan oleh kedua orangtuanya. Ekspetasi tersebut tidak jauh dari segi pendidikan dan pekerjaan yang akan mereka miliki nantinya. 

Menjadi sebuah harapan untuk orang lain saja sudah sangat sulit bagi orang dewasa, apalagi untuk seorang anak. 

Padahal dalam sebuah keluarga, seorang anak hanya berperan sebagai layaknya anak kecil yang hanya tau bermain dan belajar sesuai porsinya. Namun sering terlihat bagaimana seorang anak malah dirudung kata nafkah untuk memberi makan keluarganya. 

Sungguh miris bukan! Jika mereka hanya dimanfaatkan dan bukan dididik seperti seharusnya. Hal inilah yang menimbulkan istilah "dewasa sebelum waktunya "oleh seorang anak. 

Apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka takutkan bahkan tidak bisa mereka ungkapkan dengan leluasa akibat dorongan ekspetasi berlebihan dari orangtuanya.

Belum sembuh luka lama, hadir pula luka baru. Hal inilah yang menjadi gambaran yang dirasakan oleh orang dewasa saat ini. Sudah lelah bertarung melawan kehidupan sejak kecil, namun harus menerima sebuah kenyataan bahwa ia disebut dewasa karena sudah waktunya. 

Padahal masa kecil yang ia rasakan tak seindah yang orang lain bayangkan pada umumnya. Ingin marah rasanya, kecewa juga iya. 

Mengapa kehidupan sesulit ini, mereka yang terlahir dengan sendok emas bahkan tidak ada waktu untuk memikirkan hal tersebut. Mereka hanya fokus pada apa yang ingin mereka capai tanpa harus mengkhawatirkan hal-hal yang tidak penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun