Mohon tunggu...
ade pian arista
ade pian arista Mohon Tunggu... Buruh - mahasiswa

supir gojek, yang doyan nulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Djarot Takut Akhyar Menang di Pilkada Wali Kota Medan?

28 Juli 2020   16:51 Diperbarui: 28 Juli 2020   16:51 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara soal anak Presiden serta menantunya maju di pemilu Kepala Daerah tentu sangat menarik untuk dibahas. Apalagi kandidat dari pasangan masing-masing daerah jadi bahan pergunjingan publik dan belum juga terungkap hingga hari ini.

Sebut saja Gibran Rakabuming Raka alias Gibran. Putra sulung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dipastikan maju untuk bertarung melawan kotak kosong di pilkada Solo mendatang.

Artinya, meskipun di hari pencoblosan nanti bakal ada rivalitasnya bisa dipastikan Gibran akan tetap memenangkan suara. Apa sebab? Polemik yang mencuat ke masyarakat, yang bakal jadi rivalitasnya tak lebih dari seorang tukang jahit yang berpasangan dengan pengurus RT di salah satu tempat di Kota Surakarta.

 Jika pun pesaingnya yang menang, setidaknya figure dan modal yang dikeluarkan cukup besar. Setidaknya satu tingkat di atas Gibran.  Pesaing politik Gibran harus mampu menandingi kekuatan tersebut.

Lalu bagaimana dengan menantunya Jokowi? Bobby Nasution?

Nah ini bisa dikatakan aji mumpung saja bila Bobby menang rebut kursi Wali Kota Medan. Mengingat, suami Kahiyang Ayu ini belum mendapat rekomendasi dari satu partai pun. Sebatas embel-embel menantu Presiden saja.

Hanya saja, Bobby tidak seberuntung Gibran yang pesaingnya tidak ada. Di pilkada Wali Kota Medan terdapat nama-nama tokoh yang figurnya cukup terkenal di Ibu Kota Sumatera Utara itu. Terdapat nama Akhyar Nasution. Kini sudah pindah partai ke Partai Demokrat.

Bekas Ketua DPP PDIP Sumatera Utara ini cukup menyita perhatian publik. Selain pintar, Akhyar merupakan calon petahana yang sudah berpengalaman menghadapi warga Medan. Selain itu, menurut warga setempat Akhyar memiliki sosok sederhana dan tetap dijagokan pada pilkada mendatang.  

Meski sama-sama bermarga Nasution, namun Akhyar lebih berpengalaman dari sisi umur dan dunia politik. Bagaimanapun Bobby selaku pemuda yang baru terjun ke dunia politik harus hormat kepada yang tua atau senior. Hal ini berdasar pada ada istiadat yang terdapat di adat Batak.

Pada dasarnya, dalam kebudayaan orang batak, orang akan lebih sakit hati jika dituding tak memahami adat daripada dianggap tak memiliki uang.

Dengan begitu, persentase kemenangan untuk Akhyar akan memperoleh suara 70 berbanding 30 persen.
Lalu bagaimana dengan kenyinyiran Djarot soal Kepindahan Akhyar ke Partai Demokrat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun