Mohon tunggu...
ade pian arista
ade pian arista Mohon Tunggu... Buruh - mahasiswa

supir gojek, yang doyan nulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tiga Partai Langganan Korupsi Dukung Jokowi

29 Maret 2019   16:24 Diperbarui: 29 Maret 2019   16:33 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mediaindonesia.com 

Amit-amit jabang bayi. Hal pertama yang terucap dari mulut saya. Mendengar kembali kader partai pendukung Jokowi tertangkap tangan karena kasus korupsi. Sehingga, otak saya ini langsung men-judge semua partai politik dimata saya itu kotor.

Dalam bulan Maret ini saja sudah beberapa kader parpol yang terciduk bahkan sudah dijebloskan ke kandang situmbin karena kasus korupsi. Jika diperkasar lagi, kata korupsi bisa saya sandingkan dengan 'orang maling kotak amal'. Muka alim tapi perangai bajingan.

Pertama yang membuat seantero tanah air heboh atas tertangkap tangannya ketua umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP oleh KPK. Setelah itu ada kader dari PDI Perjuangan, atas dana korupsi jual beli jabatan yang telah menjerat Bupati nonaktif Cirebon Sunjaya Purwadisastra sebagai tersangka. Dan yang terakhir, dari partai yang sama-sama bertengger di koalisi pendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin, yakni Golkar.

Benar saja, lembaga anti rasuah kembali menciduk Anggota DPR RI Komisi VI Bowo Sidik Pangarso dari Fraksi Golkar. KPK berhasi mengamankan uang Rp 8 Miliar dalam 84 kardus yang diduga disiapkan untuk 'serangan fajar' di pemilu April 2019 mendatang.

Dengan begitu, apa dugaan yang selama ini bersarang di hati serta pikiran saya benar adanya. Partai-partai besar disaat orde baru tersebut masih rentan untuk curi uang rakyat. Bahkan sudah banyak para calon legislative dan kader politik lainya sudah terlebih dulu ditendang kedalam penjara karena kasus yang sama.

Partai-partai itu pun kini tengah berada di pihak Jokowi-Amin. Lalu, masyarakat selalu diumpan dengan janji-janji manis mulut dari politikus yang kredibilitasnya turun jelang pemilu nanti. Sebut saja Partai Solidaritas Indonesia. Partai baru yang sudah berani mengusik partai-partai besar sekelas PDIP, PKS dan Golkar.

Sebagai rakyat biasa yang haus akan informasi membuat saya sedikit gusar atas partai-partai yang sebutkan diatas. Partai-partai yang bermasalah ikut mendukung pasangan capres yang berasal dari petahana. Logikanya, apa bisa Jokowi-Amin untuk tetap netral alias tidak menyembunyikan 'kotoran' partai pengusung bersama beberapa partai lainya yang notabene sebagai partai kotor di pemilu sebelumnya. Hanura atau PKB.

Partai PPP dan PKB berhasil menipu rakyat dengan logo keislamannya. Seperti PPP bersembunyi dari logo kabah nya. Sementara Partai Kebangkitan Bangsa, yang mayoritas dihuni para kader Nahdatul Ulama alias orang ahli agama semua namun diragukan akan kejujuran soal keduniaan dan keakhiratannya. 

Sehingga, terlintas dibenak saya mending partai yang tidak menggunakan embel-embel islam, tapi tidak pernah bermasalah dengan KPK. Partai yang majemuk dan nasionalis. Semoga, di pemilu mendatang tiga partai berlangganan korupsi ini bakal tumbang dan bubar. Karena, saya sebagai rakyat muak melihat keliber para kadernya banyak yang munafik seperti junjungan nya sekarang yang sebentar lagi akan berakhir pada Oktober 2019 nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun