Mohon tunggu...
Aden ReunidaZahbi
Aden ReunidaZahbi Mohon Tunggu... Lainnya - Mencintai sang pemilik cinta

لله تعالى

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Atas Nama Pendidikan, Kreativitas Hilang

18 Oktober 2020   08:58 Diperbarui: 18 Oktober 2020   09:09 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.com

Setiap Anak Ilmuwan

Ada perbedaan mencolok ketika seorang dosen mengajar mahasiswa dengan seorang guru yang mengajar anak TK. Ketika dosen mengajukan sebuah pertanyaan pada mahasiwa "Ada pertanyaan" hampir seluruh mahasiswa tidak bersambut, sementara ketika seorang guru mengajar anak TK akan terjadi hal sebaliknya, guru tidak akan sempat bertanya hal seperti itu karena anak akan bersahutan ditengah pelajaran untuk menanyakan berbagai hal. 

Maka dari itu banyak tokoh mengungkapkan bahwa anak selalu memiliki rasa ingin tahu dan bertanya merupkan ekspresi yang ditunjukkan anak ketika ingin mengetahui sesuatu. 

Namun mengapa saat dewasa atau saat jenjang pendidikan anak semakin tinggi malah semakin berkurang rasa ingin bertanya padahal semakin dewasa sesorang makan semakin banyak pula yang dipelajari dan harusnya semakin banyak pula bahan untuk ditanyakan. Hal ini masih menjadi tanda tanya apakah sikap kritis anak saat remaja sama seperti kreativitas yang terpangkas atas nama pendidikan.

Kenyataannya anak TK pembelajarannya bermain dan belum sepenuhnya tersentuh pendidikan tetapi rasa ingin tahu anak menyebabkan anak bertanya, eksplorasi, dan konkulsi membuktikan bahwa pada dasarnya anak berpikir seperti ilmuwan. 

Oleh karena itu, agar potensi keilmuwan anak dapat tumbuh subur maka diperlukan adanya koreksi terhadap pola asuh serta pola didik terhadap anak dalam memberikan informasi, nasihat, dan aturan dengan kebebasan bertanya serta membimbing anak untuk menemukan jawabannya sendiri. 

Perlu diingat pula bahwa bertanya merupakan langkah awal menuju proses ilmiah yang akan mengantarkan anak pada penemuan baru. Seorang ilmuwan seringkali bertanya hal lumrah yang terjadi di sekitarnya hingga akhirnya menemukan kebenaran yang bisa dibuktikan secara ilmiah. 

Begitupun dengan anak yang seringkali merepotkan dan menjengkelkan orang dewasa dengan menanyakan hal sepele. Jika anak melakukan hal seperti itu jangan bersikap acuh, merendahkan, dan marah hingga menuduhnya bodoh, cerewet, dll. 

Sikap orang dewasa yang seperti itu akan menghalangi lahirnya Einsten dan Edison baru kemudian mendorong lahirnya beo-beo penghafal atau robot yang menunggu untuk di program. 

Sikap anak yang berani bertanya maupun mengungkapkan pendapat dapat memupuk potensi keilmuwan dan membangun rasa percaya diri. Hal ini harus didukung oleh orang dewasa untuk menstimulus serta mengajarkan kemampuan bertanya dengan cara mengajukan pertanyaan pada anak. 

Ketika menghadapi sebuah persolan/pertanyaan ajarkan anak untuk menghindari kata "Tidak mau, Tidak bisa, Tidak tahu" karena seorang ilmuwan berwatak gigih dan tekun untuk menemukan jawabannya, berbeda dengan budaya instan akibat pola hidup konsumtif dan hedonis yang setiap detiknya ditawarkan pola hidup modern. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun