Mohon tunggu...
Novi Ana Rizqiani
Novi Ana Rizqiani Mohon Tunggu... Lainnya - The Little who has The Big Dream

| Jika ada kebaikan dari akun ini, semata datangnya dari Allah swt | Izinkan aksara menari kala suara mulai senyap |

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jadi Sales, Ini Harta Karun Tak Terduga yang Kamu Dapat

6 Januari 2021   14:30 Diperbarui: 7 Januari 2021   09:02 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi strategi seorang sales. (sumber: pixabay.com/jarmoluk)

Kamu mau enggak kerja di sini? Gantian aku gitu? ujar mawar
Enggak ah, aku ga bisa jualan. Nanti aku ga menghasilkan. jawab melati
Pupus sudah harapan mawar kepada melati untuk menargetkan dirinya sebagai pengganti. 

Stigma sebagian masyarakat seperti ini nampaknya masih mendominasi. Tenaga penjualan belum menjadi posisi stabil yang dianggap “mengamankan” kebutuhan pekerjaan seseorang. Tak ayal posisi sales masih kekurangan peminat dalam pasar tenaga kerja. 

Menurut Susi Hendriani dalam jurnal ekonomi mengungkapkan bahwa 80% respondennya menyatakan tidak tertarik dengan pekerjaan ini.  

Posisi dianggap rendah, perlu kerja keras, dan pengejaran target menjadi faktor penyebab. Belum lagi gaji bergantung terhadap volume target yang dicapai.

Selain itu sales sering kali dianggap “memaksa” kepada calon konsumen agar, negosiasi dapat segera closing. Dalam skema pekerjaannya, seorang sales  memang diharapkan winning penjualan. 

Tujuannya tentu untuk memaksimalkan produktivitas perusahaan. Bilamana calon konsumen merasa terganggu akan kehadirannya disebabkan para sales harus speed up dengan prospect-prospect yang sedang berjalan atau baru muncul. Sehingga ada baiknya seorang sales memiliki diary khusus terkait perkembangan target-target hariannya. 

Begitu pula dengan para calon konsumen. Jika merasa terganggu disarankan untuk memberikan conclusion segera dan tidak mengulur harapan. Tindakan tepat seperti ini menjadi titik terang bagi sales dalam mengambil langkah selanjutnya. 

Kalau saya menjadi calon pembeli akan segera memberi keputusan kepada sales. Kenapa dan Mengapa?

Alasan “Kenapa”: Tidak Mau Terganggu

Saya merasa tidak nyaman karena, sang penjual tentu akan selalu menanyakan progress penawarannya. Jika tenaga penjualan melakukan hal tersebut, tentu wajar. 

Hari-harinya terpacu dengan target-target yang harus dipenuhi. Hal ini sejatinya dapat diantisipasi oleh calon pembeli. Ketika calon pembeli tidak ingin menjatuhkan pilihannya terhadap sales A

Saran terbaik adalah untuk segera memberikan keputusan apapun itu jawabannya. Tanpa mengulur waktu serta memberikan harapan palsu. 

Bilamana hasil akhir tidak sesuai harapan, jujur di awal memang agak menyakitkan. Namun mengulur kejujuran akan lebih menyakitkan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun