Mohon tunggu...
Novi Ana Rizqiani
Novi Ana Rizqiani Mohon Tunggu... Lainnya - The Little who has The Big Dream

| Jika ada kebaikan dari akun ini, semata datangnya dari Allah swt | Izinkan aksara menari kala suara mulai senyap |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rekam Perjuangannya, Patri Semangatnya

25 November 2020   21:00 Diperbarui: 25 November 2020   21:06 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic: Pixabay ; Ilustrasi: Pribadi

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya (Ir.Soekarno).

Adagium tepat untuk refleksi besarnya perjuangan bunga bangsa dalam mencapai kemerdekaan. Pasalnya negeri ini pernah berada dalam naungan negara-negara asing. Hibah atas upaya dalam menundukkan penjajahan yang tiada rampung dalam waktu sederhana. Berangkat dari kekuatan bersenjata hingga mengandalkan kekuatan intelegensia. 

Tak ayal menghayati berbagai narasi perjuangan menjadi tugas besar, sebagai tumpuan implementasi di era 4.0. Penggalian pengetahuan melalui referensi terhadap nilai-nilai budaya dan sejarah diharapkan ada dalam semangat juang para generasi alfa. 

Beragam upaya disajikan sebagai bentuk apresiasi. Referensi buku bacaan, museum, film dokumenter, dan dokumen-dokumen arsip lainnya. Demi mempertahankan marwah perjuangan supaya tak termamah waktu.

Kini pilihannya tergantung pada seberapa besar kemauan diri untuk mengenal lebih dekat. Budaya melek sejarah selayaknya menjadi ikrar Individu. 

Perisai yang dapat membentengi diri dari arus globalisasi yang semakin luar biasa. Warisan kekuatan intelegensia diharapkan dapat diadopsi pada era seperti ini. Goresan kali ini banyak sedikit bersumber dari  Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia sampai dengan Pengakuan Kedaulatan milik Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 

Realisasi kemerdekaan Indonesia pasalnya tidak berhenti pada Hari Kemerdekaan Indonesia. Beberapa peristiwa penting pasca kemerdekaan telah terjadi demi terciptanya kedaulatan negara yang utuh. Perjuangan para pahlawan dari masa ke masa semakin cerdas dan terarah. Berikut ulasan perjalanan dalam merengkuh tanah air.

Perjuangan Sebelum Pergerakan Nasional (Abad ke-15 hingga Abad ke-19)

Periode dimana segala perlawanan masih bersifat kedaerahan (parsial). Berawal dari kedatangan bangsa Portugis, Belanda, dan Spanyol. Penjajakan dimulai pada tahun 1511 oleh bangsa Portugis, dan bangsa Spanyol pada tahun 1512 di daerah Maluku Utara. Bangsa-bangsa tersebut berhasil takluk dan dapat dipukul mundur melalui perlawanan rakyat. Kemudian pada Tahun 1527 di Sunda Kelapa, bangsa Portugis yang mendapat izin dari raja Pajajaran mengadakan perlawanan dengan Fatahillah yang merupakan utusan dari Sultan Demak. Peristiwa ini sendiri menjadi sejarah berdirinya kota Jakarta. 

Belanda mendarat di Banten pada tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelius de Houtman. Taktik monopoli perdagangan, politik adu-domba (devide et impera), pembasmian tanaman cengkih dan pala, serta pendirian kantor loji sebagai basis pertahanan dan perdagangan merupakan upaya-upaya yang digiatkan oleh bangsa tersebut. 

Tanggal 23 Februari 1605 Belanda bersama dengan pasukan VOCnya mendarat di Maluku Selatan. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan Belanda terhadap kesultanan Ternate dan Tidore diklaim berhasil. Sehingga Belanda mendapatkan hak-hak istimewa berupa mengadakan pelayaran hongi, pembasmian tanaman cengkih dan pala, serta mendirikan Benteng Melayu di Ternate (26 Mei 1607). 

Pada Pulau Jawa sendiri, kedudukan Belanda semakin Jaya. Hal ini terbukti saat Belanda berhasil merebut Pelabuhan Jayakarta. Sehingga Gubernur Jendral Belanda Jan Pieterszoon Coen mengubah namanya menjadi Batavia pada tahun 1619.  Sejak saat itu Batavia menjadi pusat perdagangan, pertahanan, dan pemerintahan VOC. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun